Caption Foto : Penandatangan Prasasti Peresmian Pasar Mama Papua oleh Walikota Jayapura Benhur Tomo Mano, pada Rabu (07/03/2018). (Moza/PapuaSatu.com)
Caption : Walikota Jayapura Benhur Tomi Mano dan Direktur SMD dan UMum Perum Damri Sadio Sardi. (Moza/PapuaSatu.com)
Caption : Walikota Jayapura Benhur Tomi Mano saat membeli noken yang ditawarkan mama Papua. (Moza/PapuaSatu.com)
JAYAPURA, PapuaSatu.com – Ratusan pedagang asli Papua akhinya menempati dan berjualan di Pasar Mama – mama Papua setelah diresmikan oleh Walikota Jayapura Dr. Drs Benhur Tomi Mano, pada Rabu (07/03/2018).
Peresmian Pasar Mama-mama Papua merupakan sejarah bagi masyarakat Papua karena pasar itu diresmikan, tepat pada perayaan Hari Ulang Tahun (HUT) Kota Jayapura ke 108 tahun, yang ditandai dengan penandatanganan prasasti oleh Walikota dan sejumlah pejabat di Pemerintah Kota Jayapura.
Walikota Jayapura Dr. Drs Benhur Tomi Mano dalam sambutannya mengatakan, peresmian pasar Mama–mama Papua ini merupakan sejarah dan perjuangan mama- mama Papua untuk mendapatkan tempat berjualan yang layak.
Untuk itu, atas nama masyarakat, Walikota mengucapkan terima kasih kepada Presiden Republik Indonesia Joko Widodo yang telah menerima aspirasi mama-mama Papua untuk membangun pasar moderen demi meningkatkan sektor ekonomi berbasis kerakyatan di kota jayapura serta gabungan 44 BUMN, Pemerintah Provinsi Papua serta pemilik hak ulayat yang turut serta dalam pembangunan Pasart tersebut.
Dikatakan, tak bisa kita pungkiri bahwa kota Jayapura sebagai Kota jasa dan perdagangan di tanah Papua sehingga perlu adanya dukungan oleh kekuatan ekonomi yang berbasis kerakyatan yang tertuang dalam undang-undang otsus pasal 42 ayat 1 menyatakan, pembangunan perekonomian berbasis kerakyatan dilaksanakan dengan memberikan kesempatan seluas-luasnya kepada masyarakat adat atau masyarakat setempat. “Jelas dalam visi dan misi pemerintah kota dalam 5 tahun ke depan adalah pemberdayaan Orang Asli Papua (OAP),” katanya.
Untuk itu, Pemerintah Kota Jayapura telah menetapkan pemberdayaan ekonomi kerakyatan menjadi program prioritas guna meningkatkan pembangunan ekonomi budaya di daerah yang bertujuan menuju masyarakat kota Jayapura yang mandiri serta membuka lapangan pekerjaan dan wirausaha.
Untuk mencapai tujuan tersebut, menurut Walikota, perlu dilakukan langkah-langkah strategis serta berkesinambungan dalam pembangunan dan perkembangan ekonomi yang membutuhkan solusi yang tepat, guna mengangkat derajat hidup masyarakat kearah yang lebih baik.
Walikota mengatakan, dengan diresmikan pasar ini, harus dimaknai bahwa pemerintah pusat dan pemerintah daerah senantiasa mengambil kebijakan yang didasarkan pada kepentingan masyarakat umum termasuk para pedagang asli orang papua dan berharap pasara tersebut dapat dirawat dengan baik kebersihannya.
“Para pedagang harus mampu berperilaku bersih dan sehat serta tampil profesional dalam pasar ini. hal ini tentunya akan memberikan kesan baik bagi para pengunjung dan para konsumen sehingga nantinya para konsumen semakin banyak yang datang untuk berbelanja di tempat ini yang berujung pada peningkatan perekonomian pada pedagang mama – mama papua sendiri,” harapnya
Ditambahkan, Presiden Joko Widodo, telah berpesan agar para pedagang pasar mama-mama papua harus tampil sehat dan rapi dengan memakai celemek sehingga Pemerintah Kota Jayapura dalam pengelolaan akan melakukan penataan sesuai dengan arahan yang disampaikan Presiden saat melakukan peletakan batu pertama pembangunan Pasar Mama-mama Papua 30 April 2016 lalu.
“Nanti saya akan cek kalau tidak pakai celemek. para pedagang juga dituntut harus mampu berwawasan luas dan mndiri serta mengikuti pelatihan-pelatihan yang diberikan sehingga mampu mengembangkan ekonomi kreatif berbasis kearifan local sesuai dengan apa yang kita harapkan,”tuturnya.
pada kesempatan itu, Walikota berpesan kepada seluruh pedagang untuk tidak merusak aset yang telah dibangun dan digunakan sesuai dengan peruntukannya tanpa ada kegiatan lain seperti perjudian, mabuk-mabukan serta praktek penjualan togel yang hanya merusak citra masyarakat papua terlebih kota jayapura. “Tidak ada lagi judi di sini, stop mabuk disini, tidak ada lagi togel di sini,”ucapnya.
Bukan hanya itu, para pedang mama- mama asli Papua untuk tidak lagi berjualan di emperan toko di sepanjang ruas jalan kota jayapura, dan menginstruksikan Satuan Polisi Pamong Para untuk melakukan penertiban.
“Tidak ada lagi yang berjualan di depan toko, semua masuk ke sini. Saya tegaskan satuan polisi pamong praja kota Jayapura untuk menertibkan para penjual yang duduk di depan emperan toko. Semuanya masuk ke pasar,”tegasnya
Dalam pengresmian pasar tersebut juga dilakukan penandatangan kerjasama antara Pemerintah Kota Jayapura bersama Perum Damri soal pinjam pakai dan pengelolaan.
Kepala Dinas Perindustrian dan Perdagangan Kota Jayapura Robert Awi selaku Ketua Panitia, dalam laporannya menyampaikan, pasar Mama-mama Papua dibangun oleh Kementrian BUMN dan memiliki 4 lantai dengan kapasitas 298 pedagang. Untuk lantai satu diperuntukan bagi barang basah, lantai duan barang kering , lantai tiga untuk kerajinan dan lantai empat untuk kantor serta tempat pelatihan bagi para pedagang.
Dikatakan, jumlah pedagang papua yang terdata di pasar lama sebanyak 212 pedagang sementara dari luara sebanyak 63 pedagang sehingga total keseluruhannya adalah 275 pedagang dan kesemuanya dapat diakomodir untuk penempatan di area pasar. “Dengan jumlah yang ada dan dengan kapasitas pasar, dapat menampung semua pedagang Mama – mama Papua,”tuturnya.[moza]