Peringati HUT Ke-5 Kebangkitan Masyarakat Adat, Pemkab Jayapura Gelar Ibadah Syukuran

669
Caption : Suasana Tari-tarian adat Yokiwa pada kegiatan ibadah syukuran Hut ke-5, di lapangan Mandala Genyem kota, Rabu (24/10/2018) siang. Foto : Tinus Yigibalom/PapuaSatu.com
Caption : Suasana Tari-tarian adat Yokiwa pada kegiatan ibadah syukuran Hut ke-5, di lapangan Mandala Genyem kota, Rabu (24/10/2018) siang. Foto : Tinus Yigibalom/PapuaSatu.com

SENTANI, PapuaSatu.com – Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Jayapura menggelar ibadah syukur Hari Ulang Tahun (HUT) kebangkitan masyarakat adat Thema kali ini “Adat kuat ekonomi masyarakat adat meningkat, Jayapura berkualitas.

Bupati Jayapura Mathius Awoitauw, dalam sambutannya mengatakan melalui Hut ke-5 ini ia mengajak seluruh masyarakat adat untuk terus menyuarakan kepada pemerintah pusat untuk menindaklanjut atas penetapan Peraturan Daerah (Perda) kampung adat di kabupaten Jayapura.

“Jadi dalam kesempatan ini saya mengajak untuk kita semua terus menyuarakan kepada pemerintah pusat agar Perda yang sudah kita tetapkan ini bisa ditindaklanjuti oleh,” kata Bupati Mathius dalam sambutanya pada kegiatan HUT di lapangan Mandala Genyem Kota, Rabu (24/10/2018) siang.

Perda tersebut kata Bupati Awoitauw, Pemerintah Kabupaten Jayapura telah mengajukan Perda tersebut ke  Pemerintah pusat namun hingga kini belum ada jawaban.

“Kita berharap pengajuan penetapan Perda masyarakat hukum adat yang diserahkan oleh salah satu perwakilan masyarakat adat bisa mendapatkan jawaban dari pusat,” ujarnya.

Dengan ditepkannya Perda dan mendapat persetujuan dari Pemerintah Pusat maka kebiasaan menjual tanah kepada pihak-pihak yang tidak bertanggungjawab itu sudah harus bisa dihentikan.

Namun sebelum mendapat jawaban dari Pemerintah Pusat, Bupati Awoitauw meminta kepada seluruh masyarakat adat untuk bisa menghentikan kebiasaan buruk yang selama ini selalu menjual tanah miliknya, karena dampaknya  sangat berbahaya bagi pertumbuhan ekonomi, untuk anak cucu selaku penerus bangsa.

“Kalau mau menjual tanah itu jangan menjual pada pihak-pihak yang tidak bertanggungjawab. Lebih baik itu dijual untuk didirikan bangunan-bangunan sosial seperti rumah sakit, sekolah dan lain sebagainya, karena dengan begitu adat akan kuat dan ekonomi akan meningkat di tempat dimana kita berada ini demi melihat tanda heran yang satu ke tanda heran yang lain,” pungkasnya.[tyi]