Walikota Imbau Warga Kota Jayapura Waspada Bencana Akibat Tingginya Curah Hujan

635
Caption : Walikota Jayapura, DR. Drs. Benhur Tomi Mano MM bersama sejumlah OPD dan anggota DPRD, saat meninjau lokasi banjir dan longsor di sejumlah titik Kota Jayapura, Minggu (06/01/2018). Foto : Ayu Vhino/PapuaSatu.com
Caption : Walikota Jayapura, DR. Drs. Benhur Tomi Mano MM bersama sejumlah OPD dan anggota DPRD, saat meninjau lokasi banjir dan longsor di sejumlah titik Kota Jayapura, Minggu (06/01/2018). Foto : Ayu Vhino/PapuaSatu.com

JAYAPURA, PapuaSatu.com – Walikota Jayapura, DR. Drs. Benhur Tomi Mano MM langsung menuju sejumlah lokasi banjir dan longsor yang melanda warganya kibat hujan deras mengguyur Kota Jayapura sejak, Sabtu (05/01/2018) malam hingga,  Sabtu (06/01/2018).

Walikota bersama sejumlah OPD dan anggota DPRD serta tim Terpadu datang ke lokasi langsung mengerahkan alat berat dan petugas kebersihan untuk melakukan tindakan pertama, guna membersihkan sampah serta tanah longsor baik di jalan maupun di rumah-rumah warga.

“Yang kami lakukan terlebih dahulu yaitu mengerahkan dinas kebersihan untuk membantu membersihkan daerah yang terkena bencana dan sampahnya langsung dibuang agar tempat kembali bersih serta tangki air untuk menyediakan air bersih untuk warga,” ucapnya kepada awak media disela-selaipeninjauan lokasi banjir dan longsor, Minggu (06/01/2018).

Untuk mengantisipasi bencana akibat tingginya curah hujan di Kota Jayapura dan sekitarnya, Walikota mengimbau kepada warga Kota Jayapura, terutama kepada warga yang bermukim dibawah lereng gunung untuk waspada. “Untuk warga yang saat ini bermukim dilereng gunung, waspada dan lebih berhati-hati,” imbaunya.

Walikota mengakui bahwa bencana yang terjadi karena warga juga tidak menjaga kebersihan, penebangan pohon. Bahkan terberatnya, karena bertambahnya jumlah penduduk sehingga lahan rumah yang semakin sempit membuat warga membangun rumah ditempat yang tidak seharusnya.

“Pemkot tidak pernah memberikan ijin kepada mereka untuk membangun sama halnya dengan membuka lahan kebun dengan menebang pohon sembarangan,” ucapnya.

Disamping itu, Benhur juga mengimbau kepada para Ondoafi untuk tidak sembarangan menjual lahan untuk di bangun pembangunan. “Seperti daerah resapan air, penampung air itu tidak boleh di jual,” imbaunya.

Walikota juga menegaskan kepada oknum yang sengaja memanfatkan situasi ini untuk meminta minta mengunakan karton di pinggir jalan. “Itu tugasnya pemerintah serra Dinas Kebersihan. Saya bersama Kapolres akan menindak tegas kepada oknum seperti ini yang di temui di jalan,karena uang itu di pakai untuk mabuk”tegasnya.

Selain itu Benhur juga memberikan imbauan kepada masyarakat agar tidak mempercayai terhadap berita-berita hoax. “Ada hoax beredar tentang tsunami sehingga warga hamadi mengungsi di kantor walikota jam 3 subuh,” katanya

Pemberitaan yang mulai marak, Walikita meminta keapda kapolres Jayapura Kota untuk tetap menindaklanjut dan memperoses para oknum tersebut, sebab berita hoax yang disebar luaskan membuat warga Kota jayapura resah hingga terjadi korban.

Kendati demikian, lanjut Walikota, pihaknya melalui BPBD kota Jayapura akan segera membangun terasering untuk membantu warga agar kedepannya tidak begitu terkena dampak dari curah hujan yang tinggi. “Program saya fokus di 2019 akan menangani banjir di kota Jayapura,” katanya.

Sekedar diketahui, tingginya curah hujan yang terjadi belakangan ini di kota Jayapura menyebabkan beberapa tempat terjadi longsor dan banjir, Minggu (6/1/2019).

Dalam pantauan di lapanga, longsor terjadi di kotaraja dalam tepatnya dibelakang kantor Diklat Provinsi Papua mengakibat 2 unit rumah terkena longsor, akses jalan kantor walikota menuju jalan alternatif putus, lima unit rumah rusak akibat longsor di kawasan dok IX, kawasan PTS dan Organda terendam banjir. [ayu/loy]