BIAK, PapuaSatu.com – Dalam rangka menyambut HUT BPJS Kesehatan ke-50, BPJS Kesehatan Biak Numfor mengadakan berbagai kegiatan di wilayah, pada , Senin (02/07/2018).
Salah satu rangkaian kegiatan yang dilakukan kali ini, BPJS Kesehatan Biak bersama Dewan Direksi wilayah Papua dan Papua Barat meninjau pelayanan di sejumlah kantor cabang BPJS Kesehatan di wilayah Biak Numfor.
Pantauan PapuaSatu.com, selain peninjauan, para direksi pun turut melakukan pelayanan bagi masyarakat sekaligus memastikan para peserta JKN-KIS yang datang ke kantor cabang BPJS Kesehatan mendapatkan pelayanan yang baik.
Deputi Direksi BPJS kesehatan wilayah Papua – Papua Barat Dr. Anurman Huda mengatakan, kegiatan eksekutif frontliner ini salah satu wujud komitmen BPJS Kesehatan dalam menjaga dan mengoptimalkan mutu pelayanan kepada peserta JKN-KIS karena kepuasan dan loyalitas peserta menjadi prioritas BPJS Kesehatan.
Anurman berharap ke depan para Duta BPJS Kesehatan makin terpacu untuk memaksimalkan layanan. “Kualitas layanan tidak boleh stagna karena ekspektasi peserta akan terus meningkat,” ujar Deputi Direksi BPJS Kesehatan Wilayah Papua-Papua Barat (Papabar), Dr. Anurman Huda, pada saat menjadi Eksekutif Frontliner di kantor BPJS Kesehatan Cabang Biak Numfor.
Dalam kesempatan itu, Deputi Direksi Papua dan Papua Barat Anurman Huda, menggantikan sementara tugas frontliner BPJS Kesehatan Cabang Biak Numfor untuk memberikan pelayanan langsung kepada peserta JKN-KIS maupun masyarakat umum yang mendatangi Kantor Cabang BPJS Kesehatan, khususnya di Loket Fast Track (Pelayanan Cepat).
“Berinteraksi dan melayani langsung peserta JKN-KIS tentu menjadi kesan tersendiri bagi kami. Tugas frontliner sebagai garda terdepan pelayanan peserta JKN-KIS di Kantor BPJS Kesehatan memiliki tantangan tersendiri,” ungkap Anurman.
Menurutnya, jika dibandingkan dengan negara-negara lain yang menerapkan sistem jaminan sosial, pertumbuhan peserta program jaminan kesehatan di Indonesia terbilang amat pesat. Jika hanya dalam waktu 4 tahun, program JKN-KIS telah meng- cover hampir 80% dari total penduduk Indonesia. Sebagai pembanding, negara yang menjalankan program jaminan sosial sejak lama seperti Jerman, sekitar 120 tahun, baru meng-cover 85% populasi penduduk. Austria menjalankan selama 79 tahun dan meng-cover 99% populasi penduduk. Sementara Jepang memerlukan waktu 36 tahun dan Belgia membutuhkan 118 tahun untuk mencakup 100% populasi penduduk.
Saat ini, lanjut dia, program JKN-KIS telah menjadi program jaminan kesehatan terbesar di dunia, jika melihat jumlah kepesertaannya yang telah melampaui 198,8 juta dan dilaksanakan melalui pendekatan single payer institution.
Jumlah ini dipastikan akan terus bertambah hingga tercapai cita-cita Universal Health Coverage (UHC) alias Cakupan Kesehatan Semesta, sehingga nantinya seluruh penduduk Indonesia akan terlindungi oleh jaminan kesehatan JKN-KIS yang berkualitas dan berkesinambungan. “Oleh karenanya, semangat Duta BPJS Kesehatan untuk mengabdi pada negeri tak boleh surut. Pelayanan prima harus tetap jadi yang utama,” ujarnya.
Dalam memberikan pelayanan kesehatan, BPJS Kesehatan telah bekerja sama dengan 22.247 FKTP yang terdiri atas 9.881 Puskesmas, 5.023 Dokter Praktik Perorangan, 5.473 Klinik Non Rawat Inap, 643 Klinik Rawat Inap, 20 RS Kelas D Pratama, serta 1.207 Dokter Gigi. Sementara itu di tingkat FKTRL, BPJS Kesehatan telah bermitra dengan 2.397 RS dan Klinik Utama, 1.607 Apotik, dan 1.079 Optik. [vhi/loy]