Dibanding Triwulan II, Perekonomian Papua Pada Triwulan III-2019 Alami Peningkatan

450
Eko Mardiana, Kepala Bidang Nerwilis BPS Papua saat merilis Berita Resmi Statistik di kantornya, Selasa (5/10/19)

JAYAPURA, PapuaSatu.com – Meski berdasarkan masih mengalami kontraksi -15,11 persen Perekonomian Papua pada Triwulan III Tahun 2019, menunjukkan perbaikan bila dibandingkan dengan Triwulan sebelumnya.

Hal itu sebagaimana data statistic yang dikeluarkan Badan Pusat Statistik (BPS) Provinsi Papua, bahwa ekonomi Papua triwulan III-2019 dibandingkan triwulan sebelumnya (q-to-q) mengalami peningkatan pertumbuhan sebesar 13,90 persen.

“Hal tersebut disebabkan karena secara triwulanan terjadi peningkatan yang signifikan pada produksi Bijih Logam. Sementara dari sisi Pengeluaran dicapai oleh Komponen lmpor Luar Negeri yang meningkat signifikan yaitu sebesar 27,47 persen,” ungkap Eko Mardiana, Kepala Bidang Nerwilis BPS Papua saat merilis Berita Resmi Statistik di kantornya, Selasa (5/10/19).

Namun demikian, bila dibandingkan dengan Triwulan III Tahun 2018, ekonomi Papua triwulan III-2019 mengalami kontraksi sebesar -15,11 persen (y-on-y).

“Dari sisi produksi, kontraksi pertumbuhan disebabkan karena kategori pertambangan dan penggalian yang mengalami penurunan hingga -38,31 persen. Dari sisi Pengeluaran, kontraksi pertumbuhan disebabkan oleh oleh Komponen Ekspor Luar Negeri yang mengalami penurunan sebesar -79,86 persen,” terangnya.

Dan bila perekonomian Papua dilihat berdasarkan besaran Produk Domestik Regional Bruto (PDRB) atas dasar harga berlaku triwulan III-2019, adalah mencapai Rp 50,35 triliun, sedangkan atas dasar harga konstan 2010 mencapai Rp 36,30 triliun.

Sedangkan apabila dihitung tanpa tambang, perekonomian Papua selalu stabil, meski di Triwulan III 2019 mengalami sedikit perlambatan.

“Ekonomi Papua Tanpa Pertambangan dan Penggalian triwulan III-2019 dibanding triwulan III-2018 (y-on-y) mengalami pertumbuhan sebesar 4,65 persen, mengalami perlambatan dibandingkan dengan periode triwulan II-2019 (y on y) yaitu sebesar 45,72 persen,” paparnya.[yat]