Pengrajin Lokal Port Numbay Didorong Manfaatkan Potensi yang Ada

651

Caption : Sekertaris Daerah Kota Jayapura, R D Siahaya saat membuka kegiatan pelatihan pembuatan souvenir wisata atau cinderamata di Hotel Yasmin, Selasa (24/10/2017).( Rudolf /PapuaSatu.com)

JAYAPURA, PapuaSatu.com – Salah satu sektor pedorong peningkatan Pendapatan Asli Daerah (PAD) kota Jayapura adalah sektor perdagangan, untuk itu pengrajin lokal Port Numbay diharapkan dapat memanfaatkan dan mengelola setiap potensi yang ada serta mampu dijadikan sebagai souvenir atau cinderamata Port Numbay yang bernilai ekonomis.

Hal ini disampaikan Sekertaris Daerah kota Jayapura, R D Siahaya. S.H, M.H dalam pembukaan kegiatan peningkatan kapasitas usaha masyarakat bidang pariwisata melalui pelatihan pembuatan souvenir wisata atau cinderamata bagi masyarakat pengelola wisata yang digelar di Hotel Yasmin, Selasa (24/10/2017).

“Kota Jayapura dikenal sebagai salah satu kota eksotis yang begitu indah. Dan memiliki tempat-tempat wisata yang menarik,” kata Siahaya.

Diharapkan setiap destinasi wisata yang ada mampu dikelola dan ditata secara baik oleh Dinas Pariwisata, sehingga setiap destinasi yang ada di kota Jayapura mempunyai daya tarik bagi wisatawan. Baik wisatawan dalam negeri maupun wisatawan mancanegara.

Sesuai dengan visi kearifan lokal maka semua destinasi wisata yang ada di kota Jayapura kita maka kita harapkan pengelolanya harus mampu berkreasi membuat souvenir atau cinderamata, sehingga setiap wisatawan yang datang bisa membawa pulang hasil karya anak Port Numbay,” tuturnya.

Sementara Kepala Dinas Pariwisata Kota Jayapura, Bernat Fingkreuw pada kesempatan yang sama mengakui bahwa pihaknya memang belum secara maksimal mengelola destinasi wisata yang ada. Menurutnya hal ini dikarenakan minimnya sarana peralatan bagi para pengrajin lokal yang ada.

“Tidak cukup bila para pengrajin sebatas diberi pembekalan saja, seharusnya pengrajin ini juga harus dibelaki peralatan, yang utama itu peralatan,”

Disinggung soal PAD Bernat menjelaskan, hingga kini pihaknya dalam hal ini Dinas Pariwisata kota Jayapura, belum mendapat income dari beberapa spot destinasi pantai yang ada di kota Jayapura.

“Kita lihat destinasi wisata pantai di kota Jayapura cukup berkembang tapi hingga kini kami belum mendapat pemasukan dari spot wisata pantai yang ada,” ungkap Bernat.

Sebanyak 30 orang peserta pengelola pantai dilibatkan dalam kegiatan ini, dengan menghadirkan 2 naramsuber dari pusat industri kerajinan rumah kerang Kabupaten Jepara Jawa Tengah. Kegiatan ini dilaksanakan selama tiga hari yaitu dari hari Selasa 24 Oktober sampai dengan hari Jumat tanggal 27 Oktober mendatang. (Rdf/ahmadj)