Diusik Terus, Satgasgakkum TNI/Polri Kembali Baku Tembak, Dua Anggota KKSB Tewas

2318
Kolonel Inf. Muhammad Aidi

MERAUKE, PapuaSatu.com – Setelah berhasil menguasai markas Kelompok Sipil Separatis  Bersenjata (KKSB) atau TPN-OPM, aparat Satgas Gakkum TNI/Polri yang menduduki markas Goliat Tabuni terus mendapat gangguan atau terror dari KKSB.

Kapendam XVII/Cenderawasih, Kolonel Inf. Muhammad Aidi saat ditemui di sela-sela memantau persiapan upacara HUT TNI di Bandara Merauke, Selasa (2/10/2018), mengungkapkan bahwa karena terus digangu, dan setelah memastikan posisi KKSB melalui asal suara tembakan, Satgas Gakkum TNI/Polri kembali melakukan pengejaran.

Dalam pengejaran tersebut, Satgas Gakkum TNI/Polri berhasil mendesak posisi pertahanan KKSB, sehingga KKSB tersebut melarikan diri, sementara dua anggota KKSB ditemukan tewas, yang salah satunya adalah pengawal Goliat Tabuni, bernama Gelias Tabuni.

“Di Kampung Gubuleme, Distrik Tingginambut, Kabupaten Puncak Jaya, Papua, Pasukan TNI yang tergabung dalam Satgas Gakkum TNI/Polri dipimpin oleh Lettu Inf. Angga memutuskan untuk tetap bertahan di bekas markas pentolan KKSB Goliat Tabuni (GT),” ceritanya.

“Namun semalam kelompok KKSB terus melancarkan gangguan tembakan ke arah kedudukan pasukan TNI. Kadang-kadang terdengar tembakan 2-3 kali lalu menghilang, beberapa jam kemudian terdengar lagi dari jarak yang cukup dekat,” lanjutnya Aidi.

Karena itu, kata Kolonel Aidi,  prajurit TNI berinisiatif bergerak mendekat ke arah sumber suara tembakan.

“Prajurit kami mendapat gangguan tembakan bukan kabur atau lari menghindar. Tetapi justru semakin semangat mencari dan mendekati sumber suara tembakan tersebut,” ungkapnya.

Meskipun sebenarnya tenaganya telah terkuras karena siang hari mereka kontak tembak dengan KKSB, dan malam harinya pun tidak tidur,  para prajurit Satgas Gakkum  terus bergerak menerobos gelapnya malam mengarungi tebing dan jurang pegunungan Tingginambut yang sangat ekstrim.

“Alhasil pada sekitar 06.00 pagi ini tanggal 2 oktober 2018 akhirnya menemukan kedudukan KKSB sehingga kontak tembak tidak dapat dihindari,” ceritanya lagi.

Kekuatan KKSB, menurut Aidi, cukup besar termasuk senjatanya. “Hanya kami tidak bisa memperkirakan berapa jumlahnya dan berapa pucuk senjatanya, yang jelas mereka memberikan perlawanan cukup ramai,” terangnya.

Demikian juga, apakah di dalam kelompok tersebut ada GT atau tidak, juga belum diketahui, karena cuaca gelap dan medan tertutup.

“KKSB semakin terdesak,  mereka kabur secara terpencar dan tetap melancarkan tembakan. Taktik seperti ini yang selalu merka gunakan, menganggu dengan tembakan kemudian kabur,” jelasnya.

Kata Kolonel Aidi, KKSB lebih menguasai medan dan hapal jalan-jalan pelolosan, sehingga pasukan TNI tidak dapat melanjutkan pengejaran, karena beratnya medan.

“Setelah situasi dan medan berhasil dikuasai dan dikendalikan, pasukan TNI melaksanakan pembersihan dan ditemukan 2 orang anggota KKSB tewas serta 2 pucuk senjata laras panjang jenis FNC. Yang salah satu korban KKSB dapat dikenali adalah pengawal GT atas nama Dekilas Tabuni,” paparnya.

Kedua jenazah dari KKSB tersebut  belum bisa dievakuasi, karena jauh dari pemukiman warga, sementara pasukan TNI melaksanakan konsolidasi.

“Saya rasa mereka semakin terdesak, karena markas-markas mereka yang berhasil direbut tetap diduduki oleh TNI, namun mereka akan berpindah lagi ke tempat lain untuk bersembunyi. Dan kalau semakin terdesak bukan tidak mungkin mereka akan sembunyikan senjata dan berbaur dengan masyarakat di kampung-kampung,” kata Kolonel Aidi.

Disingung apakah akan ada penambahan kekuatan pasukan terkait semakin intensifnya kontak senjata antara pasukan TNI di Tinginambut dengan KKSB, Kolonel Aidi menyatakan bahwa pasukan di wilayah tersebut dinilai masih mampu mengatasi, sehingga tidak aka nada penambahan pasukan.

“Penambahan pasukan tidak ada di sana, sudah ada satuan kewilayahan dan satuan Pengamanan Daerah Rawan (Pam Rahwan),” ungkapnya.

Satgas Gakkum TNI/Polri sendiri, kata Kolonel Aidi, adalah satuan yang sengaja dibentuk secara khusus oleh Kodam XVII/Cenderawasih gabungan dengan Polda Papua, yang dikendalikan langsung oleh Pangdam dibantu oleh Kapolda.

“Nama satuannya Satgas Penegakakan Hukum ( Satgas Gakkum ) TNI/Polri dengan personelnya diambil dari satuan-satuan jajaran Kodam dan Polda Papua,” jelasnya.[yat]