JAYAPURA, PapuaSatu.com – Ketua Majelis Rakyat Papua (MRP) Timotius Murib memastikan adanya ajakan gerakan people power oleh kubu Capres 02 Prabowo Subianto-Sandiaga Uno untuk menolak hasil Pemilu 2019 yang akan diumumkan tanggal 22 Mei besok, tidak akan berpengaruh bagi masyarakat di Papua.
Pasalnya, komitmen Masyarakat Papua dalam Pileg dan pilpres 17 April lalu sudah final sesuai suara hati untuk figur mana yang layak memimpin Indonesia 5 tahun ke depan.
“Dan dari dua figur pasangan calon Presiden tersebut tentu pemilih dari masyarakat menggunakan standar KINERJA bukan visi misi, sehingga nomor urut satu yaitu Jokowidodo-Ma’ruf Amin yang menjadi pilihan sebagai Presiden dan wakil presiden 5 tahun kedepan,” katanya kepada PapuaSatu.com via WA, Senin (20/5).
Untuk itu lanjutnya, isue people power tentu tidak mempengaruhi pendapat masyarakat Papua. “Justru Papua harus sabar menunggu proses perhitungan resmi dari KPU hingga tanggan 22 Mei besok.
Apalagi setelah melalui pleno perhitungan suara, ternyata Capres Jokowi-Amin menang telak di Papua, sehingga sangat tidak mungkin masyarakat Papua akan ikut-ikutan dengan aksi People Power yang akan dilakukan pihak yang kalah.
“Hampir 90% suara untuk nomor urut 01 Jokowi-Amin sementara aksi people power ini dari pihak yang merasa kalah , maka Papua tidak akan terlibat,’’katanya.
Sebagaimana diketahui dari rapat pleno terbuka rekapitulasi suara pemilu tingkat Provinsi Papua untuk presiden dan wakil presiden menetapkan pasangan Jokowi- Amin menang mutlak di Papua mengungguli pasangan Prabowo Subianto-Sandiaga Uno dengan selisih 2,69 juta suara, yaitu Jokowi-Amin memperoleh 3.021713 suara,pasangan Prabowo-Sandi 331.352 suara. [sony]