Kabid Humas Polda Papua, Kombes Pol A.M Kamal. Foto : Arie Bagus
“Mereka yang melakukan penembakan hingga mengakibatkan banyak terluka dan satu meninggal dunia. Tapi kok, kami yang dituduh. Sebenarnya kami ini yang kena musibah, Ini kan sama saja dengan uda jatuh tertimpah tangga” tutur Kabid Humas Polda Papua, Kombes Pol. A.M Kamal.
JAYAPURA, PapuaSatu.com – Kepala Bidang Hubungan Masyarakat Polda Papua, Kombes Pol AM Kamal membantah keras adanya tuduhan Kelompok Kriminal Bersenjata (KKB) bahwa polri membakar sejumlah Honai (Rumah Adat) psaca penembakan di Timika belum lama ini.
“ itu tidak benar dan saya minta agar masyarakat tidak terprovokasi dengan atas isu-isu yang tidak jelas asal-usulnya di media sosial, sehingga seakan-akan polisi di Papua ini tidak manusiawi dan tidak punya hati serta tidak punya toleransi,” kata Kamal wartawan, di Rumah Sakit Bhayangkara, Rabu (25/10/2017).
Kamal mengaku sangat sedih atas peristiwa yang dilakukan Kelompok Kriminal Bersenjata sejak Sabtu 21 Oktober 2017 hingga Minggu 22 Oktober 2017. Akibat ulah para pelaku 11 orang yang jadi korban, satu anggota Brimob didalamnya gugur, delapan orang anggota Brimob luka dan lebihnya adalah masyarakat dan staf PT. Freeport Indonesia.
“ mereka yang melakukan penembakan hingga mengakibatkan banyak terluka dan satu meninggal dunia. Tapi kok, kami yang dituduh. Sebenarnya kami ini yang kena musibah, Inikan sama saja dengan uda jatuh tertimpah tangga” tuturnya.
Kamal mencurigai bahwa kelompok tersebut sengaja menunjukan eksistensinya dan memutar balik fakta atas peristiwa yang terjadi di Timika, sehingga membuat keadaan semakin tidak kondusif di Mimika.
Dari informasi yang didapatkan ada belasan orang yang menjadi anggota dalam kelompok tersebut. Mereka ini juga sering buat onar di Tembagapura dan melakukan penembakan terhadap anggota Brimob, TNI dan Karyawan PT Freeport.
“Usia mereka bisa dibilang masih cukup muda, kalau soal kelompok kami sudah tahu kelompok mana yang melakukan penembakan – penembakan ini tapi belum bisa kami publish untuk saat ini” tutup Kamal. (abe/nius)