KEEROM, PapuaSatu.com – Kepala Dinas Pekerjaan Umum Kabupaten Keerom Rudy Gedy mengakui hingga saat ini pihaknya baru mengerjakan sekitar 10 persen dari total Rp. 300 Milyar yang ada didalam Dokumen Pelaksanaan Anggaran (DPA) Tahun 2018.
Hal itu, kata Rudy Gedy, disebabkan pihaknya terlambat menerima DPA Tahun 2018.
“Sampai sekarang progres kita di PU ini berjalan adalah paket dana DAK. Kita dua kegiatan yang sudah mulai berjalan, di Wulukubun dan Arso Timur, dan yang lain masih dalam pembuatan kontrak. Sekitar 10 persen memang kecil sekali,” ujar Kepala Dinas PU Keerom saat ditemui diruang kerjanya Rabu (1/8/2018).
Rudy mengakui, pihaknya baru menerima DPA pada awal bulan Juli, sehingga program yang dianggarkan tahun anggaran 2018 baru bisa diproses saat ini.
Namun dirinya optimis semua program yang dianggarkan tahun 2018 dapat terlaksana dengan baik dan sesuai target yang diberikan.
“Makanya sekarang kami persiapkan semua dokumen untuk proses pelelangan. Biar tidak terlambat lagi dalam pengerjaannya. Kalau optimis jelas kami optimis karena masih ada waktu,” ungkap Rudy.
Disinggung apakah keterlambatan tersebut akan berpengaruh kepada pembukaan jalan menuju Distrik Towe? Rudy meyakinkan keterlambatan tidak akan banyak mengganggu program apapun, termasuk pembukaan jalan menuju Distrik Towe sepanjang 33 kilometer.
Bahkan sekarang tengah dilakukan pelelangan untuk pembukaan jalan tersebut yang nilai pekerjaannya mencapai Rp. 50 Milyar.
“Walaupun DPA belum keluar tapi kamikan punya perencanaan, jadi kami sudah persiapan, ketika DPA turun langsung berkas-bekasnya kita lengkapi dan dorong ke LPSE untuk dilelang. Jadi saya kira keterlambatan ini tidak akan banyak mempengaruhi,” paparnya.[Alfred]