
KEEROM, PapuaSatu.com – Pelajar di Kabupaten Keerom menyatakan siap menjaga keamanan di wilayah Kabupaten Keerom dan menolak dengan tegas Rasisme, Anarkis serta berita Hoax.
Hal itu dilakukan pada deklarasi damai antara Kapolres Keerom, Forkompinda, pihak sekolah dan pelajar di SMP Negeri 3 Arso 6, Kampung Yammua, Distrik Arso , Kabupaten Keerom, Kamis (10/10).
Kapolres Keerom AKBP. Muji Windi Harto, S.IK. SH mengatakan, deklarasi damai bagi para pelajar untuk memberikan pemahaman yang baik kepada siswa- siswi di sekolah untu tidak terpegaruh dengan isu- isu dan mudah terprovokasi. Apalagi ikut- ikutan dalam aksi demo yang dapat merugikan diri sendiri.
Alankah baiknya, Menurut Kapolres, siswa- siswa yang ada di Kab Keerom tetap belajar dengan sebaik- baiknya untuk meraih masa depan.
Hal itu dikemukakan Kapolres Keerom saat melakukan pertemuan dengan pihak sekolah dan siswa- siswi.
“Sampai saat ini situasi Kamtibmas di wilayah Kab Keerom tetap aman dan kondusif, tidak ada kejadian yang menonjol. Wilayah Keerom yang aman dan kondusif berkat bantuan semua pihak dalam menjaga diwilayah Kab Keerom,” ujar Kapolres.
Kapolres menjelaskan, kejadian yang terjadi di Kabupaten Jayawijaya (Wamena) tidak semua dilakukan oleh para pelajar, melainkan ada orang lain. Pelajar sangat rentan untuk terprovokasi untuk melakukan suatu gerakan yang dapat melanggar. Makanya pelajar di Kab Keerom jangan mudah terprovokasi,” jelas Kapolres.
Sementara itu Asisten II Setda Keerom Drs. Edy Buntan memberikan apresiasi kepada jajaran Polres Keerom yang telah melakukan kegiatan deklarasi damai bagi pelajar di Kab Keerom dalam menjaga keamanan yang kondusif.
Bahkan mengigatkan kepada pelajar untuk tidak mudah terpegaruh dengan isus- isu yang tidak benar serta tidak mudah terperovokasi.
“Apalagi ikut dalam aksi demo, lebih baik siswa terus melajar dengan sebaik- baiknya. Tidak usah ikut- ikutan,” igatnya.[alv]