SENTANI, PapuaSatu.com – Indonesia sehat merupakan cita-cita pembangunan masyarakat dari sektor kesehatan, sesuai amanat pemerintah bahwa diperlukan kolaborasi antara pusat dan daerah dalam penguatan pelayanan kesehatan menuju cakupan kesehatan semesta melalui penguatan paradigma sehat, penguatan pelayanan kesehatan di masyarakat serta pelaksanaan jaminan kesehatan nasional yang baik.
Demikian diungkapkan Bupati Jayapura Mathius Awoitauw, S.E., M.Si., dalam sambutannya yang dibacakan oleh Asisten II Bidang Perekonomian Setda Kabupaten Jayapura, Edi Susanto pada Pembukaan Rapat Kerja (Raker) Kesehatan Dinas Kesehatan Kabupaten Jayapura, bertempat di Halaman Puskesmas Harapan, Distrik Sentani Timur, Kabupaten Jayapura, Rabu (11/9/2019) kemarin siang.
Pada kesempatan tersebut dilaksanakan pula launching program Sistem Informasi Kesehatan Daerah (SIKDA) yang dilakukan oleh Asisten II Bidang Perekonomian Setda Kabupaten Jayapura, Edi Susanto.
Dikatakan, melalui kebijakan visi Bupati dan Wakil Bupati Jayapura periode 2017-2022, yaitu Kabupaten Jayapura Berkualitas, Sejahtera dan Ramah, maka kondisi ideal dalam lima (5) tahun kedepan ini ditandai oleh derajat pendidikan dan juga derajat kesehatan yang tinggi dengan ditopang oleh eksistensi masyarakat adat yang semakin berdaya dan kampung adat yang semakin berkembang sesuai dengan karakteristik sosial budaya.
Dalam mewujudkan visi besar tersebut, dirinya menegaskan, bahwa pihaknya telah menetapkan strategi dan juga arah kebijakan, dimana sektor kesehatan berada pada strategi kedua. Yaitu promosi hidup sehat secara bersinergi dengan pemenuhan standar pelayanan kesehatan minimal yang didukung oleh kecukupan sarana prasarana dan tenaga kesehatan.
“Jadi, strategi ini diharapkan dapat menangani dengan akurat dan realitas masalah kesehatan yang spesifik di Kabupaten Jayapura, yakni masalah kesehatan yang tercakup dalam standar pelayanan minimal serta masalah spesifik lainnya seperti malaria, kesehatan reproduksi, kesehatan lingkungan, hipertensi, diabetes melitus, Tuberculosis (TB), gangguan jiwa berat dan HIV/AIDS serta pengelolaan potensi obat asli,” tegasnya.
Pada tahun 2020 nanti, jelas Edi, Kementerian Kesehatan (Kemenkes) RI mengangkat isu tentang sinergisme pusat dan daerah dalam beberapa proyek prioritas antara lain, peningkatan kesehatan ibu, anak dan kesehatan reproduksi, percepatan perbaikan gizi masyarakat melalui penurunan stunting, penguatan pengendalian penyakit serta penguatan gerakan masyarakat hidup sehat. [mi/loy]