
SENTANI, PapuaSatu.com – Badan Usaha Milik Kampung (BUMKam) akan didorong menjadi leading sector dalam membangun ekonomi kerakyatan di setiap kampung yang berada di sembilan belas distrik di Kabupaten Jayapura.
“Kami mengimbau kampung-kampung yang belum memiliki BUMKam untuk segera membentuk BUMKam, sebab hanya lewat BUMKam maka pembangunan ekonomi kerakyatan di kampung dapat tertata secara baik guna menuju masyarakat sejahtera,” ujar Wakil Bupati Jayapura, Girri Wijayantoro saat membuka pelatihan manajemen keuangan BUMKam, di Aula Balai Latihan Penyuluh Pertanian (BLPP) Provinsi Papua di Yahim, Rabu (11/7/2018) siang.
Lanjutnya, hal itu sejalan dengan akselerasi peningkatan transparansi dan akuntabilitas pengelolaan keuangan yang ditentukan oleh kompetensi, keahlian dan perilaku para penyelenggara pemerintahan kampung dan pada khususnya pengelola Badan Usaha Milik Kampung.
Menurutnya, pengembangan BUMKam merupakan bentuk penguatan terhadap lembaga-lembaga ekonomi kampung serta merupakan alat pendayagunaan ekonomi lokal dengan berbagai ragam jenis potensi yang ada di kampung.
Ia menjelaskan, jenis usaha bisnis sosial dalam BUMKam yakni dapat melakukan pelayana publik kepada masyarakat. Dengan kata lain, memberi keuntungan sosial kepada warga, meskipun tidak mendapatkan keuntungan yang besar.
“Kami mengarahkan supaya alokasi belanja kampung yang difokuskan untuk mendanai program ekonomi kerakyatan, sebaiknya diserahkan kepada BUMKam guna mengelola dana tersebut untuk kesejahteraan warga kampung,” pukasnya.
Sementrara itu, Plt Kepala Dinas Pemberdayaan Masyarakat dan Pemerintah Kampung (DPMPK) Kabupaten Jayapura, Elisa Yarusabra, S.Sos menuturkan, pelatihan ini dilakukan untuk menyiapkan aparat kampung dan pengelola BUMKam untuk mengelola BUMKam di setiap kampung.
“Jadi peserta yang hadir dan mengikuti pelatihan ini setelah kembali dapat menjadi trainer (pelatih) bagi aparat dan pengelola BUMKam lainnya yang tidak sempat mengikuti pelatihan kali ini supaya ada kesepahaman bersama dalam pengembangan BUMKam kedepan,” ujarnya.
Dikatakan, peserta yang ikut kegiatan tersebut bukan saja aparat kampung, tetapi juga sebagain besarnya satgas pemberdayaan kampung.[tyi]