Bupati Jayapura Anggap Hadirnya GPI Jalan Suci Sebagai Kado Natal

502
Bupati Jayapura Mathius Awoitauw saat meresmikan GPI Jalan Suci, di Kompleks Jalan Bandara Sentani, Sabtu (21/12/2019). (Foto : Ist/PapuaSatu.com)

SENTANI, PapuaSatu.com – Bupati Kabupaten Jayapura, Mathius Awoitauw menganggap hadirnya Gereja Pekabaran Injil (GPI) Jalan Suci Cabang Kabupaten Jayapura sebagai hadiah natal.

Demikian diungkapkan bupati usai meresmikan gereja tersebut di Kompleks Jalan Bandara Sentani, Sabtu (21/12/2019) siang.

“Iya tentunya dengan hadirnya gereja yang baru kita resmikan ini, merupakan satu kado natal buat jemaat setempat maupun kami pemerintah, dan ini juga merupakan satu berkat Tuhan yang luar biasa, karena dari tempat inilah akan keluar kabar baik, ” ucap Bupati Mathius kepada wartawan.

Ia berharap, GPI yang baru tersebut bisa terus menyuarakan keberagaman, perdamaian, dan satu kesatuan umat beragama.

“Sesuai dengan thema natal, bahwa hiduplah bagi semua orang. Oleh sebap itu kami harap kehadiran  GPI memberikan warna tersendiri dalam menyuarakan kabar baik dan berita suka cita, karena hadirnya gereja ini tepat di bulan kelahiran sang juru selamat,” ungkapnya.

Sementara itu, Ketua GPI Jalan Suci Cabang Kabupaten Jayapura, Adolof Yokhu, mengatakan bahwa awalanya tahun 2000 jemaatnya beribadah di GPI Kota Jayapura.

Namun denga usulannya terkait mendirikan sebuah gereja pada konggres yang berlangsung di Sorong, Papua Barat, itu diterima bahwa Kabupaten Jayapura bisa membagun gereja sendiri.

Sehinga di Tahun 2015 baru terbentuklah panitia pembangunan GPI Jalan Suci, kemudian di Tahun 2016 baru dimulai proses pembangunannya dengan modal awal Rp 50 juta yang diberikan oleh Bupati Jayapura.

“Yang lainnya itu saya minta jemaat dan umat Tuhan untuk bernadzar, sehingga untuk nadzar saya pribadi, saya taruh Rp 100 juta. Dengan modal itulah kita memanggil konsultan untuk menggambarkannya dengan  ukuranya sebesar 20 kali 14 m,” ucapnya Yohku.

Pria yang juga sebagai Kepala Dinas TPH Kabupaten Jayapura itu mengaku bahwa pembangunan gereja tersebut menelan biyaya sebesar Rp 5 milyar.

Dikatakanya, dengan adanya rumah Tuhan yang baru dan megah tersebut, tentunya jadi satu kebahagiaan tersendiri bagi pihaknya.

“Kami sebagai jemaat setempat merasa bahagia dengan adanya gedung yang megah ini,  karena di tempat inilah kami dapat beribadah dan berdoa untuk meminta pengampunan, kemudian dari tempat ini juga akan keluar berita pekabaran injil yang baik bagi umat Tuhan,” ujarnya.[tinus]