SENTANI, PapuaSatu.com – Koordinator Dewan Adat Kabupaten Jayapura, Daniel Toto, mengatakan, kebangkitan adat yang telah dicanangkan oleh pemerintah daerah kabupaten Jayapura bersama masyarakat adat di Kabupaten Jayapura sejak 2013 lalu menjadi titik awal atau pusat kebangkitan ekonomi masyarakat adat.
“Sehubungan dengan itu ada beberapa hal yang perlu dibenahi dalam kaitannya eksistensi kampung adat di Kabupaten Jayapura, pertama bagaimana masyarakat adat ini bisa menata ekonominya, karena dengan begitu masyarakat adat tidak lagi tergantung terhadap dana yang diberikan oleh pemerintah,”ucap Daniel Toto kepada wartawan di Sentani, Senin (21/10/2019) siang.
Lanjutnya, di ulang tahun kebangkitan masyarakat adat yang ke-6 ini, pihaknya berkomitmen membangun ekonomi di basis kampung adat.
“Jadi di tahun yang ke-6 ini, kita berkomitmen untuk membangun ekonomi di Basis Basis kampung itu sendiri, untuk mendukung itu, di Kabupaten Jayapura sendiri berdasarkan kebijakan Bupati Jayapura Mathius awoitauw dan juga didukung dengan penelitian dan kajian yang dilakukan oleh pihak akademik,”ujarnya.
Dikatakanya, berdasarkan kajian telah dibagi menjadi 4 wilayah pembangunan, tetapi berdasarkan pembangunan sektor ekonomi dibagi menjadi dua wilayah, khusus di wilayah pantai lebih mengarah kepada sektor perikanan dan Kelautan, sedangkan untuk wilayah Pembangunan wilayah 3 dan 4 lebih ke pertanian dan perkebunan.
“Jadi itu menjadi target utama kami yang harus dikerjakan nanti dam sektor-sektor lainnya itu menjadi sektor ikutannya saja,” ungkapnya.[tinus]
