SENTANI, PapuaSatu.com – Dinas Pendidikan (Disdik) Kabupaten Jayapura terus berupaya mewujudkan fasilitas pendidikan yang representatif. Yakni, dengan membenahi fasilitas pendidikan berupa infrastruktur bangunan, tetapi juga fasilitas penunjang lainnya seperti meja dan kursi.
Kepala Dinas Pendidikan (Kadisdik) Kabupaten Jayapura, Tedd J. Mokay, S.Sos, M.Si, saat ditemui awak media di Ruang Tamu VIP Bupati Jayapura, Jumat (11/10) mengakui, jika di beberapa sekolah terjadi kekurangan fasilitas penunjang proses belajar mengajar (PBM).
“Kendati ada kekurangan fasilitas, tetapi pendidikan di Kabupaten Jayapura terus mengalami kemajuan. Ini terlihat dengan torehan sejumlah prestasi di bidang pendidikan selama ini,” ujar Tedd sapaany akrabnya.
Tedd juga menegaskan, kekurangan fasilitas tersebut tidak hanya di temuai di kawasan pinggiran dan terpencil saja. Tetapi, hampir merata dari sekolah-sekolah di perkotaan sampai ke pelosok daerah ini.
Menurutnya, kekurangan fasilitas tersebut sedikitpun tidak mengganggu jalannya pendididan di Kabupaten Jayapura. Sebab bagi pihaknya, sekolah adalah satu-satunya jalan untuk menciptakan generasi unggul di Kabupaten Jayapura di waktu mendatang.
Dikatakan, Kabupaten Jayapura sebagai kabupaten induk di Papua harus menjadi contoh dan teladan bagi daerah lain di Papua. Selain itu, di era keterbukaan ini, persaiangan sangat ketat sehingga memaksa sekolah harus bersaing walau dalam kondisi keterbatasan.
“Kedepan kami akan serius memberikan perhatian kepada sekolah-sekolah, karena pengembangan Sumber Daya Manusia (SDM) Kabupaten Jayapura merupakan salah satu tujuan dari pembanguan daerah yang termuat dalam salah satu visi Bupati dan Wakil Bupati Jayapura, yakni Jayapura yang cerdas dan berjati diri,” kata Tedd yang pernah menjabat pimpinan Organisasi Perangkat Daerah (OPD) di beberapa OPD di lingkungan Pemkab Jayapura.
Tedd menambahkan, penataaan pendidikan di Kabupaten Jayapura akan dilakukan secara merata. Baik itu, di sekolah-sekolah yang ada di perkotaan. Tetapi, juga sekolah-sekolah yang berada di daerah pinggiran hingga daerah terisolir agar kesetaraan dalam dunia pendidikan dapat dinyatakan. [mir/loy]