SENTANI, PapuaSatu.com – Pemerintah kabupaten Jayapura diharapkan kepada anggota Forum Komunikasi Khatib (FKK) dapat memberikan dukungan penuh kepada masyarakat, dalam menjalankan program pembangunakan.
Demikian disampaikan Bupati Jayapura, Mathius Awoitauw, S.E, M.Si., saat membuka acara pelatihan Khatib bagi anggota Forum Komunikasi Khatib (FKK), yang dihadirian utusan Remaja Masjid dan pengurus (takmir) masjid dari sejumlah wilayah di Kabupaten Jayapura, yang dilaksanakan di Grand Allison Hotel, Kota Sentani, Distrik Sentani, Kabupaten Jayapura, Sabtu (19/1/2019) pagi pekan kemarin.
Pelatihan Khatib sangat penting dilakukan karena disamping memiliki strategi dalam mendorong pembangunan juga memberikan tuntunan kepada jamaah haji akan khatib yang berkualitas.
Oleh karena itu, peran serta dan fungsi yang harus diwujudkan seorang khatib di tengah masyarakat, adalah menjadi pemersatu umat, menjadi benteng aqidah umat, menjadi contoh teladan bagi umat, menjadi rujukan dalam masalah keislaman, dan membangun solidaritas umat.
“Khatib ini menjadi panutan dan menjadi contoh telada bagi umat, kalau di Kristen kan ini seperti para pendeta yang pegang jemaat dengan dibekali pengetahuan-pengetahuan agama yang baik,” ucapnya.
Bupati Mathius berharap khatib mempunyai kapasitas yang cukup untuk bisa membimbing umat atau jemaat. “Kita mendiskusikan bagaimana memberikan penguatan, termasuk juga kebijakan-kebijakan pemerintah,” harapnya.
Sementara itu, Ketua Panitia Pelatihan Khatib, Mustofa, S.Pdi, M.Pd, mengucapkan terima kasih kepada Pemerintah Kabupaten Jayapura dalam hal ini Bupati Jayapura, yang telah mensupport dan memberikan dukungan, sehingga kegiatan ini dapat terselenggara dengan lancar dan baik.
“Kegiatan pelatihan yang kita selenggarakan ini selama satu hari dan dihadiri oleh peserta sebanyak 70 orang, diantaranya anggota FKK itu sendiri, utusan dari remaja masjid serta pengurus atau takmir masjid dari wilayah Nimbokrang, Besum, Kertosari, Dosai dan wilayah-wilayah yang selama ini belum terjangkau,” ucapnya.
“Pelatihan ini sendiri digelar guna memberikan pembekalan ilmu pengetahuan, wawasan dan keterampilan. Sehingga nantinya diharapkan dapat menyampaikan dan mengemas agama Islam ini sesuai dengan Rahmatan Lil Alamin. Supaya diterima oleh banyak orang,” pungkas Mustofa. [mi/loy]
