SENTANI, PapuaSatu.com – Jaringan Peduli Bina Aksara Papua (JPBA-P) sebagai salah satu lembaga yang mengkoordinir sejumlah lembaga yang bergerak di bidang pendidikan non formal berjuang keras mencerdasakan kehidupan bangsa terutama mencerdaskan Orang Asli Papua (OAP) dengan baca dan tulis.
Setelah berjuang dari segala daya dan upaya, JPBA-P bersama mitra telah mulai menuai hasilnya. Salah satunya, JPBA-P bersama lembaga mitra lainnya akan menunjukan keberhasilan dan capaian-capaian melalui Festial Keaksaraan Non Formal (FKNF).
Ketua Panitia, Festival Keaksaraan Non Formal yang juga sebagai seorang pegiat sosial Papua, Yanti Monim, SE
mengatakan, festival keaksaraan ini di rencanakan berlangsung selama dua hari yakni, Jum’at (14/9/2018) dan Sabtu (15/9/2018) di Kompleks YABN/SIL, jalan Sosial Sentani.
“Tujuan yang ingin kita pcapai dari kegiatan tersebut adalah, mengjak pemerintah untuk melihat bahwa selain lembaga-lembaga pendidikan resmi, ada juga lembaga-lembaga non formal yang turut berkarya membangun negeri dan perlu di gandeng oleh Pemerintah,” ucap Yanti Monim Kepada awak media ketika di temui di SIL. Rabu (12/9/2018) siang.
Selain itu, pihaknya juga ingin supaya melalui festival tersebut gereja-gereja dapat membuka kelas baca tulis bagi jemaat, masyarakat Papua ikut terlibat dalam menolong tetangga atau teman untuk belajar menulis dan membaca.
“Kami juga ingin supaya melalui festival ini dalam mengajakn orang tua supaya peduli dengan pendidikan anak di rumah. Tidak saja memberikan tanggungjaab pendidikan anak-anak kepada guru saja tetapi orang tua juga harus terlibat sepenuhnya dalam hal pendidikan anak,” Pungkasnya.
Ia menambahkan , pihaknya menargetkan 70 sampai 100 stan di festival tersebut dari berbagai macam kalangan yang terlibat dalam pedidikan formal dan non formal yang ada di Kabupaten Jayapura, seperti yayasan-yayasan misi, yayasan yang bekerja untuk pendidikan non formal, perempua dan anak di Papua dan sejumlah kalangan berkompeten lainnya.
“Kami mengajakan masyarakat Papua untuk membudayakan membaca buku bersama kelaurga dalam rumah, sekolah, kompleks, komunitas, gereja dan masih banyak tempat dapat di gunakan untuk melakukan gemar membaca,” ajaknya.
Sementara itu koordinator YPBA-P, Mira Wenda menuturkan, dirinya sangat berterima kasih kepada para mitra yang telah bersedia sepenuh hati dan waktu untuk mendukung pelaksanaan festival keaksaraan non formal.
“kita ketahui bahwa, pendidikan adalah kekuatan suatu bangsa, dimana masyarakat yang ada di suatu bangsa kalau bisa didik dengan baik dalam hal pendidikan, bangsa itu menjadi kokoh, manusianya akan mandiri dan sejahtera,” ujarnya
Lanjutnya, pendidikan menjadi salah satu pondasi dalam mata pencaharian dan pembangunan suatu bangsa, untuk hidup dalam kesejahteraan pribadi dan orang lain, pendidikan menjadi pintu peradaban dalam mencerdaskan kehidupan bermasyarakat dalam suatu bangsa yang besar.
“Kami yakin bahwa, pelaksanaan festivan keaksaraan non formal yang kami sleenggarakan selam dua hari nanti dapat memberikan output yang positiv bagi pengembangan pendidikan di tanah Papua, lalu kami terus berkomitmen dan akan terus bekerja dan berkarya membangun daerah melalui bidan pendidikan,” tegasnya.[tyi/loy]