Menteri Susi Panen Lele di Hawai Sentani

1018

Caption Foto: Menteri Kelautan dan Perikanan RI, Susi Pudjiastuti  saat memberi makan ikan lele  di Hawai Distrik Sentani, Kabupaten Jayapura,  Minggu (18/3/2018) siang.(Tinus Yigibalom/PapuaSatu.com)

 SENTANI PapuaSatu.com – Kementerian Kelautan dan Perikanan dalam Negeri Menteri Kelautan dan Perikanan RI, Susi Pudjiastuti panen Lele Bioflok yang dilakukan di Kelompok Onomi, Gang Tidar,Hawai Distrik Sentani, Kabupaten Jayapura Provinsi Papua, Minggu (18/3/2018) siang.

“Dengan harga jual Rp 30.000 per kg, maka nilai produksi dari panen kali ini mampu mencapai Rp 35 juta. Waktu pemeliharaannya pun sangat singkat yaitu hanya 70 hari sehingga dalam 1 tahun bisa dilakukan 4 sampai 5 kali panen,” ucap Ketua Kelompok Onomi, Yosua

Dijelaskan, kegiatan panen bersama Menteri Kelautan dan Perikanan Susi Pudjiastuti itu merupakan panen lele dengan metode Bioflok.

Untuk kolam bioflok sendiri adalah bantuan dari Kementerian Kelautan dan Perikanan bekerjasama dengan Balai Besar Sukabumi pada bulan November tahun 2017. Penebaran bibit awal dilakukan pada akhir bulan November tahun 2017 dengan masa pemeliharaan sekitar tiga bulan.

“Jadi pada saat bu Menteri datang kesini, itu kita sudah memanen sekitar 90 persen dan sisa 10 persen. Di lokasi ini ada 16 kolam yang merupakan bantuan dari pemerintah dengan masing-masing per kolamnya itu 3.000 ekor bibit lele, sehingga total keseluruhan dari 16 kolam itu sebanyak 48.000 ekor bibit lele yang ditebar pada November 2017 lalu. Dalam jangka waktu tiga bulan saja, kita sudah panen dengan kisaran total panen 4,8 ton,” ujar Yosua.

Dikatakan, panen perdana itu tepat di dua bulan pasca penebaran bibit pertama pada bulan November 2017 lalu, yakni di akhir bulan Januari tahun 2018 kita sudah panen sekitar 20 persen dari total keseluruhan dan kalau dihitung kiloan itu sekitar 985 kilogram (kg).

Kemudian  kata dia,  pihak melakukan panen pada pertengahan bulan Februari 2018 itu dengan hasil mencapai sekitar 40 persen atau sekitar 1,8 ton dan di akhir Februari mencapai sekitar 1,2 ton.

Sementara sisa, dilakukan panen pada saat Menteri Susi dating dengan capai panen sekitar 10 persen. Menariknya, kata dia, Budidaya ikan lele dengan bioflok ini metode baru dengan memaksimalkan lahan yang sempit, sehingga panen yang dihasilkan itu bisa maksimal.

“Jadi metode bioflok ini enam kali lipatnya dari kolam konvesional, jadi satu kolam bisa diisi 3.000 ekor lele bioflok. Untuk tempat yang lahannya sempit mendapatkan produksi yang maksimal ini adalah salah satu jalan yang terbaik termasuk tempat atau lokasi yang sangat susah air,  sheingga dengan adanya metode bioflok ini bisa menguraikan kotoran ikan. Kita tidak perlu mengganti air setiap saat, itulah salah satu unggulan dari metode bioflok tersebut,” ungkapnya.

Menurutnya, harus hitung juga biaya produksi untuk bibitnya, sehingga di analisa Rp 48.000 x Rp 700 yaitu sekitar Rp 30-an juta untuk beli bibitnya. “Kemudian kita mengantarkan hasil-hasil panen kita ini ke pasar maka pasti ada biaya untuk orang yang pengantarnya maupun biaya pembeli bensin, sehingga kira-kira sekitar Rp 6,5 juta dari hasil panen 4,8 ton. Ya, untuk keuntungan keseluruhannya dari hasil panen kita itu hitung sekitar Rp 35 juta.

Yosua mengaku, untuk pasar sekitar Jayapura, harga eceran bisa mencapai Rp 30.000 per kg dan sebagian pembelinya adalah warung-warung makan yang ada disepanjang jalan di sekitar Jayapura.

“Yang pasti kita dari Kelompok Onomi sangat terbantu dengan program bantuan kolam bioflok, baik dari kesejahteraan setiap anggota di Kelompok Onomi itu sangat terbantu, kemudian juga dari pemenuhan ketahanan pangan untuk Jayapura atau khususnya di Sentani itu kita bisa memenuhi kebutuhan pasar,” ungkapnya.

Sementara itu, Kepala Dinas Kelautan dan Perikanan (DKP) Kabupten Jayapura, Ir. Rudy A. Saragih mengungkapkan, pengembangan budidaya ikan lele dengan sistem bioflok di Kabupaten Jayapura ini merupakan bagian dari program prioritas Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) yang ditujukan kepada masyarakat pembudidaya ikan air tawar.

“Ya, hari ini (kemarin) telah dilaksanakan panen bersama budidaya ikan lele bioflok dengan bu Menteri KKP Susi Pudjiastuti dan ini adalah rangkaian kunjungan kerja (Kunker) ke Provinsi Papua, khususnya di Kabupaten Jayapura,” katanya.

Ia menambahkan, dengan agenda panen bersama ikan lele sistem bioflok, sekaligus pertemuan dengan masyarakat perikanan, nelayan dan juga kelompok pembudidaya ikan (Pokdakan) yang dihadiri Pj Gubernur Papua dan Forkompimda [tyi/sony]