SENTANI, PapuaSatu.com – Panglima TNI Marsekal TNI Hadi Tjahjanto, S.IP dan Kapolri Jenderal Polisi Prof. Drs. H. Muhammad Tito Karnavian, MA. PH.D mengunjungi Posko Induk Banjir Bandang Sentani, bertempat di Lapangan Upacara Kantor Bupati Jayapura, Gunung Merah, Sentani, Kabupaten Jayapura guna memberikan dukungan dan juga bantuan kemanusiaan untuk korban banjir bandang Sentani.
Bantuan yang diberikan secara simbolis dari Panglima TNI dan Kapolri ini diterima langsung oleh Bupati Jayapura, Mathius Awoitauw, S.E., M.Si., dan Wakil Bupati Jayapura Giri Wijayantoro berupa bahan pokok makanan dan sandang untuk para korban banjir yang mengungsi di posko induk maupun di posko-posko pengungsian yang tersebar di 5 titik lainnya.
Bantuan yang diberikan oleh Panglima TNI dan Kapolri masing adalah, 5 Ton beras, 500 Kg gula, 500 lembar handuk, 500 lembar pakaian layak pakai, 500 karton air mineral, 500 karton mie instan, 500 karton susu dalam kemasan, 500 karton kopi instan dan 500 karton biskuit.
Panglima TNI, Marsekal TNI Hadi Tjahjanto usai menyerahkan bantuan tersebut mengatakan, bahwa bantuan ini adalah salah satu bentuk kepedulian dari TNI-Polri bagi seluruh masyarakat Kabupaten Jayapura yang terkena dampak dari banjir bandang tersebut.
“Ini memang tidak seberapa, tetapi kami (TNI-Polri) akan berupaya untuk selalu hadir dan mendampingi masyarakat yang ada di daerah ini,” singkat Panglima TNI.
Sementara itu, ditempat yang sama, Kapendam XVII Cenderawasih, Kolonel Inf. Muhammad Aidi mengatakan, bahwa seluruh bantuan dari Panglima TNI dan Kapolri saat ini sudah berada di gudang-gudang penyimpanan TNI, yang kemudian akan di distribusikan secara merata ke seluruh posko bencana yang ada.
Kapendam XVII/Cenderawasih juga menyebutkan, bahwa saat ini ada 29 titik pengungsian yang ditempati 11.000 pengungsi.
“Dari 29 titik pengungsian tersebut kita sudah membagi zona-zona pengungsian menjadi 6 posko. Dari tiap zona ini dikoordinir oleh tim yang akan bekerja untuk memperlancar kegiatan distribusi bantuan maupun pelayanan terhadap masyarakat,” sebutnya.
Ketika ditanya soal zona-zona itu ada dimana saja, Kolonel Inf. Muhammad Aidi menngukapkan bahwa dirinya tidak bisa mengambarkan secara pasti zona tersebut ada dimana saja.
“Karena dalam satu zona ini ada 5-6 titik pengungsian. Jadi, saya tidak bisa menggambarkan secara pasti zona itu ada dimana saja. Tapi, intinya dari 29 titik pengungsian pembagian zona ini bertujuan untuk mempermudah koordinasi dan pendistribusian logistik ke 29 titik pengungsian tersebut,” ungkap Muhammad Aidi.
“Ini juga bertujuan agar kebutuhan seluruh masyarakat bisa terpenuhi minimal standar terendah selama masa tanggap darurat,” tutupnya.[mi]