Pemkab Jayapura Mulai Berlakukan Perbup Sajian Kuliner Sagu

666
Bupati Jayapura, Mathius Awoitauw
Bupati Jayapura, Mathius Awoitauw

SENTANI, PapuaSatu.com – Kuliner sagu merupakan salah satu makanan favorit Orang Asli Papua (OAP). Untuk menjaga itu, Pemerintah Kabupaten (Pemkab)  Jayapura telah membuat satu Peraturan Bupati (Perbup) tentang sajian kuliner sagu pada acara-acara resmi yang akan di gelar di wilaya Kabupaten Jayapura.

“Saya sudah tandatangani satu Perbup tentang kuliner Sagu. Kami himbau untuk semua Dinas dan Badan Lembaga di Kabupaten Jayapura sudah harus memperlakukan Perbun tahun depan dalam setiap kegiatan atau acara apapun itu. Semua harnus  berbahan dasar Sagu atau bahan local, entah itu dari kerajinan tangan maupun makanannya,” ucap Bupati Mathius, Sabtu (27/10/2018).

Bupati Awoitauw pun menyarankana agar ke depannya, setiap tidak lagi dosajikan dalam acara-acara resmi di Pemerintah Kabupaten Jayapura maupun organisasi  atau lembaga lain yang ada. “Saat ini kami sudah berkordinasi dengan beberapa kelompok terkait untuk menyajikannya atau mensupla,” ujarnya.

Dikatakannya, apa yang telah disepakati dengan kelompok-kelompok terkait bisa menyuplay sajian Kuliner Sagu sehingga denagn sendirinya bisa mendapatkan hasil yang maksimal dari usaha-usaha mereka. “Jadi merekalah akan menjadi produsen dalam menyuplai sagau  kegiatan-kegiatan apapaun,” ujar Mathius.

Selain itu saat ini pihaknya juga sudah melakukan kordinasai dengan pihak hotel untuk menyajikan kuliner sagu, yakni salah satunya hotel Said Jayapura yang saat ini menjadi pioner untu memprakasai hotel-hetel lainnya.

“Saya  pikir dengan inisiatif-inisiatif ini kita berharap produk unggulan seperti sagu, kko, kopi dan lainnya, ini juga bisa tumbuh, oleh karena itu pemerintah harus bisa membuat kebijakan untuk memprotekai dan mengembangkan pertumbuhan ini,” pungkasnya.

Dirinya meminta untu pemerintah jangan di bicarakan atau dibahas lagi tentang mengekspor barang-barang lokal ini keluar, tetapi yang harus di bicarakan itu bagaimana poroduk lokal ini bisa di sajikannya atau dikomsumsikannya.

“Jadi kita jagan birarakan soal ekspor dulu tetapi kita bicarakan bagaimana kehidupan hari-hari ini dibiasakan  dengan konsumsi produk-produk lokal,” ungkapnya.[tyi/loy]