SENTANI, PapuaSatu.com – Fesitival Danau Sentani (FDS) Ke-XI Tahun 2018, di warnai dengan berbagai pameran khas pakeyan adat hingga makanan lokal, yakni sala satunya pameren cara mengelola sagu menjadi makanan maupun minuman.
Melihat hal tersebut, Penjabat (Pj) Gubernur Papua, Soedarmo, meminta olahan sagu ini harus bisa di kembangkan, karena ini salah satu makanan lokal orang Papua.
“Saya harap setiap masyarakat Papua harus wajib mengkonsumsi pangan lokal, karena sagu ini merupakan hasil bumi tanah Papua juga harus kita kembangakan sampai luar Papua,” ucap Pj Gubernur Soedarmo, saat memantau pameran olahan Sagu, pada puncak FDS, Sabtu (23/6/2018) malam.
Lanjutnya, demi mengembangkan olahan Sagu, Ia mengimbau kepada masyarakat untuk tetap melestarikan hutan sagu, dalam hal ini pengembangan bibit maupun pelarangan menebang pohon Sagu.
“Jadi harus terus kita kembangkan dengan gerakan para warga kita untuk melakukan penanaman, maupun perawatan hutan sagu,” ujarnya.
Sementara itu, Kepala Dinas Perkebunan dan Peternakan Kabupaten Jayapura, Louis Nauw, SP. Mengatakan dalam mengembangkan produk olahan sagu ini harus ada pegatian Pemerinta Pemereintah Papua untuk mendukungnya.
” Jadi untuk saat ini ada satu produk sagu pertama yang suda sampe keluar Negri yaitu tepung sagu yang saat ini suda di ekspor ke Negara Jepang, oleh karena itu kami minta Pemerinta Provinsi Papua harus bisa mensponsor olahan sagu ini,” ujar Louis
Dirinya meminta kepada masyarakat untuk untuk tidak menjual tanah yang ada pohon sagunya maupun penebangan pohon sagu dengan sembarangan.
“Saya minta kepada seluru masyarakat terlebih khususnya masyarakat Papua untuk tetap jaga kelestarian sagu, Karena kalau tida kita jaga maka dengan sendirinya hutan sagu kita bisa termusnakan,” ucapnya. [tyi]