Sinode GKI di Tanah Papua Gelar Rakor Keuangan dan Aset

1755
Ketua Sinode GKI di Tanah Papua, Pdt. Andrikus Mofu, M.Th, didampingi Ketua Panitia Pelaksana Rakor, Mathius Awoitauw, S.E., M.Si, saat membuka Rakor di Halaman Gereja Marthen Luther Sentani, pada Selasa (7/8/2018). (Foto : Ist)
Ketua Sinode GKI di Tanah Papua, Pdt. Andrikus Mofu, M.Th, didampingi Ketua Panitia Pelaksana Rakor, Mathius Awoitauw, S.E., M.Si, saat membuka Rakor di Halaman Gereja Marthen Luther Sentani, pada Selasa (7/8/2018). (Foto : Ist)

SENTANI, PapuaSatu.com – Gereja Kristen Injili (GKI) di Tanah Papua mengelar Rapat Koordinasi (Rakor) Keuangan dan Aset GKI di Tanah Papua Tahun 2018.

Rakor tersebut dibuka secara resmi oleh Ketua Sinode GKI di Tanah Papua, Pdt. Andrikus Mofu, M.Th, didampingi Ketua Panitia Pelaksana Rakor Mathius Awoitauw, S.E., M.Si, yang berlangsung di GKI Klasis Sentani, tepatnya di Halaman Gereja Marthen Luther, Kota Sentani, Kabupaten Jayapura, Selasa (7/8/2018).

Pdt. Andrikus Mofu, M.Th, mengungkapkan bahwa rakor tersebut akan lebih fokus pada sejumlah masalah, seperti melakukan kinerja keuangan GKI yang ada di jemaat-jemaat, Klasis dan juga Sinode.

“Jadi dalam rakor ini kita melakukan evaluas sejauh mana penerimaan dari sumber-sumber keuangan dalam GKI yakni, konvensional dan juga inkonvensional kemandirian dalam Gereja, yang ada di Jemaat-emaat, Klasis serta Sinode,” ucapnya ketika ditemui Wartawan di Sentani, Rabu (8/8/2018).

Lanjutnya, melalui evaluasi, pihaknya bisa melihat masalahnya apa dan juga bisa dicarikan solusinya untuk diselesaikan.

“Hasil rapat koordinasi ini, kita bisa evaluasi mana yang bisa digunakan untuk membantu pelayanan Gereja ini,” pungkasnya

Sementara itu, Ketua Panitia Rakor, Mathius Awoitauw, S.E., M.Si, menambahkan, salah satu output yang diharapkan dalam rakor tersebut adalah adanya peningkatan kinerja dan juga kapasitas pengelola keuangan di Klasis-klasis GKI di Tanah Papua.

“Dengan adanya peningkatan kinerja dan juga kapasistas, maka target-target kita baik itu dari sisi keuangan maupun aset bisa kita berdayakan jauh lebih optimal lagi,” ujarnya.[tyi]