JAYAPURA, PapuaSatu.com – Sebanyak 54 orang Tenaga Kesehatan yang tergabung dalam Tim Nusantara Sehat (NS) dikirim ke lima kabupaten di Provinsi Papua yang tediri dari, kabupaten Pegunungan Bintang, Boven Digoel, Merauke, Supiori dan kabupaten Keerom.
Tim Nusantara Sehat ini diserahkan langsung oleh Kepala Badan PPSDM Kesehatan drg. Usman Sumantri, MSc kepada Kepala Dinas Kesehatan Provinsi Papua, drs. Aloysius Giay dan dilanjutkan penyerahan kepada lima kabupaten, dengan ditandai penandatangan penyerahan tim Nusantara Sehat di salah satu Hotel Jayapura, Rabu (25/10/2017).
“ Dari 570 orang dari total tim Nusantara Sehata, 54 orang diantaranya dikirim ke Papua atau 20 persen diberikan kepada Papua. Tujuan agar pembangunan kesehatan di Papua bisa segera diselesaikan,” kata Kepala Badan PPSDM Kesehatan drg. Usman Sumantri, MSc.
Untuk itu, kepada tim Nusantara sehata yang akan ditempat di di masing-masing kabupaten di Papua diharapkan agar bisa berintegrasi antara yang satu dengan yang lain.
Meski diakuinya dengan potensi yang berbeda-beda, yang dimiliki tim NS ini maka diharapkan agar setiap profesi yang dimiliki bisa berbuat sesuatu yang terbaik. “Satu sama lain harus berintegriasi, tidak bisa satu program bisa diselesaikan oleh satu tenaga kesehatan,” kata Usman usai melepas 54 Tim Nusantara Sehat,” katanya.
Usman berharap kepada 54 peserta Nusantara Sehat yang mengabdi di tanah Papua dalam Percepatan Pembangunan Kesehatan di Provinsi Papua bisa betah dan saling melakukan komunikasi antara yang satu dengan yang lainnya.
Apalagi menurutnya, dari hasil data yang diperoleh bahwa tingkat kematian di Papua terjadi karena masalah kesehatan seperti di kabupaten Yahukimo, Pegunungan Bintang, Asmat, Boven Digoel. “ kalau kita telusuri sebenarnya hanya karena masalah pendidikan dan kesehatan,” paparnya.
Persoalan kesehatan terjadi karena masyarakat masih minim bagaimana cara mengelolah makanan yang baik dan benar dan bagaimana cara pola yang sehat. “ hal seperti ini terjadi di Nduga, dimana disitu memasak dan disitu juga ada anak bayi, jadi masalah itu kompleks,” katanya.
Untuk itu, kehadiran Tim Medis yang akan ditempatkan di beberapa Kabupaten bukan hanya memberikan pelayanan kesehatan, akan tetapi bagaimana merubah perilaku masyarakat setempat.
Usman menandaskan, tidak semua masalah kesehatan bisa ditangani karena SDMnya sudah cukup. “ saya piker harus ada pelatihan-pelatihan guna mengetahui apa kekurangan dapa yang harus dibuat,” katanya.
Ia mencontohkan, kasus penanganan persalinan, kehamilan dan kematian bayi. Apalagi di Papua Anemia kehamilan masih tergolong tinggi. “Saya piker dari pelatihan yang dilakukan bisa menjawab apa yang harus ditangani,” harap dia.
Sementara itu, Kepala Dinas Kesehatan Provinsi Papua drg. Aloysius Giay mengungkapkan, kehadiran Timn Nusantara Sehat yang akan diikirim ke lima kabupaten sangat tetpat. “Ini bisa menjawab seluruh kebutuhan masyarakat dalam memberikan pelayanan kesehatan di Papua,” katanya.
Dikatakannya, kehadiran 54 peserta NS bisa membantuk Tim Satgas pelayanan kaki telanjang maupun terapung yang ditempat di beberapa daerah di Papua. “ ya, saya berharap ada keroyokkan dalam memberikan pelayanan kesehatan di tingkat kabupaten/kota,” pungkasnya. (abe/nius)