TNI/Polri Tangkap Puluhan Panitia Persiapan Kemerdekaan West Papua

1318

JAYAPURA,  PapuaSatu.com – Sebanyak 45 orang yang diduga akan ikut dalam persiapan kemerdekaan Negara West Papua, berhasil ditangkap oleh aparat gabungan TNI/Polri di Asrama Rusunawa, Perumnas III, Distrik Heram-Kota Jayapura, Rabu (4/4/2018).

Dari empat 45 orang tersebut juga diduga pelaku pencurian sepeda motor dan Laptop yang selama ini beraksi di Kota Jayapura, kepemilikan amunisi dan rencana aktivitas seruan deklarasi panitia persiapan kemerdekaan Negara west Papua yang rencana dilaksanakan di Kali Kamwolker Perumnas III Waena, Kamis (5/4/2018) besok -red.

Bahkan data yang diperoleh bahwa dari 45 orang yang diamankan, salah satu diantaranya merupakan Sekretaris Jenderal Komite Nasional Papua Barat (KNPB) bersama lima orang dari luar Kota Jayapura.

Selain mengamankan dugaan pelaku pencurian sepeda motor dan laptop ini, tim gabungan TNI/Polri  jajaran Polres Jayapura Kota dan Kodim 1701/Jayapura juga berhasil menyita sebanyak 35 unit sepeda motor yang diduga merupakan hasil kejahatan.

Barang bukti lain,  dua butir Aamunisi aktif, Senjata laras panjang rakitan, dua butir amunisi yang tidak aktif, satu buah bendera Bintang Kejora ukuran 50×1 Cm, bendera KNPB, umbul-umbul dan beberapa atribut lain serta 159  unit buah laptop yang dicurigai merupakan hasil kejahatan.

Kapolres Jayapura Kota, AKBP Gustav R Urbinas mengatakan, 45 orang tersebut kini sedangan dalam pemeriksaan. “45 orang ini 2 orang diantaranya diduga pelaku pencuri laptop dan kini sedang dalam pemeriksaan di Mapolsek Abepura,” katanya di Mapolres Jayapura Kota.

Gustav menegaskan, selain diduga melakukan aksi kejahatan selama ini juga para pelaku berencana akan melaksanakan pembentukan panitia persiapan kemerdekaan west Papua.

“Rencana ini mendatangkan lima orang dari luar Kota Jayapura yakni Sorong Merauke, Timika. Namun yang jelas semua  sedang dalam pemeriksaan untuk dilakukan penyelidikan dan penyidikan,” katanya.

Untuk itu Gustav menghimbau kepada seluruh masyarakat agar tidak melaksanakan ataupun mengikuti kegiatan pelaksanaan deklarasi panitia kemerdekaan. “Panitia  persiapan sudah menyatakan untuk membongkar tempat pelaksanaan kegiatan, baik panggung ataupun atribut acara lainnya,” katanya.

Dikatakannya, upaya yang dilakukan dikarenakan tidak memiliki ijin dari pihak kepolisian, sedangkan konteks selebaran yang dilakukan bertentangan dengan dasar negara Republik Indonesia.

Ia menegaskan, pihaknya sudah memaksimalkan untuk penggeledahan tersebut dan tetap memonitor untuk kegiatan besok. “Jika masih dilanjutkan maka kami akan lakukan upaya penangkapan kembali,” kata Gustav.

Gustav kembali menegaskan, bahwa Asrama Rusunawa Uncen selama ini banyak laporan masyarakat yang menginginkan adanya penggeledahan. Oleh karena itu, pihak kepolisian akan melakukan komunikasi dengan pemerintah Kota Jayapura dan Rektor Uncen terkait kependudukan dan kemahasiswaan serta fungsi dari asrama tersebut.

Sebab menurutnya, masyarakat resah dengan terhadpa para penghuni asrama. “Kami tetap memberikan saran ini kepada pihak terkita dalam hal pemeirntah dan pihak rector Uncen agar situasi Rusunawa tetap aman dan terkendali,” tukasnya. [loy]