TIMIKA, PapuaSatu.com – 800-an Warga Asli Papua yang berdomisili di Kampung Banti dan Kampung Kimbeli, Distrik Tembagapura, Timika Papua meminta ikut dievakuasi. Mereka meminta dievakuasi akibat minimnya pelayanan kesehatan, pendidikan, bahan makanan dan psikis yang dialami warga.
Kapolda Papua Irjen Pol Drs. Boy Rafli Amar, MH mengatakan dua hari sebelumnya tim satgas terpadu melakukan pendalaman terhadap warga di Banti juga berkoordinasi dengan pendeta setempat.
“Tujuannya meminta (warga dan pendeta, red) untuk membantu melakukan evakuasi atau merelokasi sementara karena masalah pelayanan pendidikan bahan makanan dan kondisi psikis,” ujar Kapolda.
Untuk mengevakuasi warga, disiapkan 11 bus anti peluru milik PT Freeport untuk mengangkut warga ke Timika dengan pengawalan dari Satgas Terpadu TNI dan Polri.
Sementara itu, Penerangan Kodam XVII/Cenderawasih dalam pers releasenya menyatakan bahwa sebelumnya warga asli menolak untuk dievakuasi, karena Kampung Banti dan Kimbeli m
erupakan tanah kelahirannya.
Namun karena mereka takut dengan ancaman dari kelompok separatis sehingga
memutuskan untuk dievakuasi oleh Satgas Terpadu dengan menggunakan 11 Bus
dari PT. Freeport Indonesia.
Proses evakuasi tidaklah mudah, karena jarak yang ditempuh dari kampung Kimbeli menuju Polsek Kuala sendiri sekitar 4 km dan harus ditempuh dengan berjalan kaki serta jalannya berupa tanjakan yang cukup curam.
“Lelah tidak dihiraukan oleh Prajurit karena hal ini murni demi rasa kemanusiaan,” demikian diungkapkan dalam pers release yang diterima PapuaSatu.com.
Keberhasilan melakukan evakuasi tersebut merupakan yang kedua, setelah sebelumnya, tim terpadu yang terdiri dari TNI – Polri mengevakuasi warga non Papua yang berdomisili di Kampung Banti, Kimbeli dan Kampung longsoran sebanyak 344 orang, baik wanita maupun pria, anak anak dan dewasa.
Sebagian warga yang dievakuasi telah kembali ke kelurga setelah diserahkan ke paguyuban dan ada juga yang kembali ke pulau Jawa.
Dalam proses evakuasi lanjutan hari Senin pukul 09.30 WIT, tim evakuasi menuju Kampung Kimbeli, Utikini dan longsoran dengan dengan penjagaan dan anggota TNI-Polri (Satgas Terpadu).
Dan sekitar pukul 12.00 WIT, sebanyak 804 warga asli Papua berhasil dievakuasi dari kampung masing-masing ke Tembagapura oleh tim satgas terpadu TNI/Polri serta CLO PT.Freeport Indonesia.
Rombongan Evakuasi dengan menggunakan 11 bus bergerak menuju Timika dengan pengawalan aparat kepolisian dan TNI menuju Timika yang rencana akan ditampung di Gedung Eme Neme Yauware. (ahmadj)