Plh Bupati Jayapura, Drs. Yerry F. Dien, M.Si, didampingi Staf Ahli Gubernur Papua Bidang Kesejahteraan Sosial dan SDM Setda Provinsi Papua Annie Rumbiak, Kapolres Jayapura AKBP Gustav R. Urbinas, SH, S.IK, Kepala Distrik Depapre Ganefo, Koordinator Sembilan DAS Daniel Toto, unsur TNI dan Anggota DPRD Kabupaten Jayapura serta tokoh adat ketika menabuh Tifa sebagai tanda di bukanya pelaksanaan iven FBTM 2017, Kamis (23/11)
JAYAPURA, PapuaSatu.com– Pelaksana Harian (Plh) Bupati Jayapura, Drs. Yerry F. Dien, M.Si, secara resmi membuka Festival Bahari Tanah Merah (FBTM) Tahun 2017, di Kawasan Pantai Tablanusu, Kampung Entiyebi, Distrik Depapre, Kabupaten Jayapura, Kamis (23/11).
Hadir pada acara tersebut, Staf Ahli Gubernur Papua Bidang Kesejahteraan Sosial dan SDM Setda Provinsi Papua Annie Rumbiak, Kepala Dinas Pariwisata Kabupaten Jayapura, Chris K. Tokoro, Kepala Distrik Depapre Ganefo, Kapolres Jayapura AKBP Gustav R. Urbinas, SH, S.IK, sejumlah Anggota DPRD Kabupaten Jayapura, para Kepala OPD di lingkup Pemkab Jayapura, perwakilan TNI dan Koordinator Sembilan Dewan Adat Suku (DAS) serta sejumlah tokoh adat.
Festival Bahari Tanah Merah 2017 ini diramaikan berbagai lomba di pantai seperti, lomba mancing, lomba diving dan juga lomba menyelam yang telah di laksanakan oleh panitia dalam hal ini seksi lomba. Demikian kata Kepala Dinas Pariwisata Kabupaten Jayapura, Chris K. Tokoro dalam laporannya.
Chris K. Tokoro mengatakan, persiapan pelaksanaan kegiatan ini sudah dilakukan sejak beberapa waktu lalu. Termasuk melakukan sosialisasi ke kampung-kampung yang berada di kawasan teluk Tanah Merah. Jadi, festival ini diikuti 26 kampung khususnya yang ada di wilayah Tanah Merah. Kampung-kampung tersebut yang nantinya menggelar sejumlah atraksi di festival tersebut, kata pria yang juga Ketua Panitia Pelaksana FBTM Tahun 2017.
Lanjut Chris, pelaksanaan iven Festival Bahari Tanah merah (FBTM) ini diisi dengan pameran budaya, pameran kuliner dan juga kerajinan tangan. Panitia menyiapkan lima (5) stand pameran untuk kuliner, kerajinan tangan dan pameran benda-benda budaya. Selain itu juga, ada beberapa stand yang disiapkan yakni, stand untuk masyarakat adat baik yang ada di Tablanusu maupun di Tanah Merah, ujarnya.
Pada kesempatan tersebut, Kadis Chris mengucapkan terima kasih kepada Pemerintah Provinsi Papua, unsur TNI-Polri dan masyarakat adat.
“Kami ucapkan terima kasih kepada bapak Gubernur, TNI/Polri dan masyarakat adat, khususnya masyarakat adat di Kampung Tablanusu, pimpinan adat dan seluruh masyarakat Tablanusu serta pihak-pihak lain yang tidak kami sebutkan satu per satu, yang telah berkontribusi dalam pelaksanaan iven festival ini,” ucapnya.
Sementara itu, Plh. Bupati Jayapura, Drs. Yerry F. Dien, M.Si, dalam sambutannya menuturkan, iven FBTM ini merupakan ajang untuk menguatkan eksistensi masyarakat adat di Kabupaten Jayapura.
Tentunya ini juga sebagai ajang promosi pariwisata. Jadi, kita ingin memperkenalkan bahwa di Kabupaten Jayapura memiliki tempat yang indah sebagai wisata bahari, ujarnya.
Diharapkan, iven FBTM ini bisa untuk meningkatkan kunjungan wisatawan baik mancanegara maupun domestik. Memang dari tahun ke tahun jumlah pengunjung FBTM makin semarak. Jadi, kontribusinya besar sekali dalam meningkatkan jumlah wisatawan mancanegara, paparnya.
Pelaksanaan iven FBTM ini akan berlangsung selama tiga hari mulai sejak tanggal 23 November sampai 25 November 2017, di Kawasan Pantai Tablanusu, Kampung Entiyebi, Distrik Depapre, Kabupaten Jayapura.
Berdasarkan pantauan Harian Pagi Papua pada pembukaan acara tersebut, di tandai dengan pemukulan Tifa oleh Plh. Bupati Jayapura Drs. Yerry F. Dien, M.Si, didampingi Staf Ahli Gubernur Papua Bidang Kesejahteraan Sosial dan SDM Setda Provinsi Papua Annie Rumbiak, Kapolres Jayapura AKBP Gustav R. Urbinas, SH, S.IK, Kepala Distrik Depapre Ganefo, Koordinator Sembilan DAS Daniel Toto, unsur TNI dan Anggota DPRD Kabupaten Jayapura serta tokoh adat.
Kemudian di lanjutkan dengan pagelaran kolosan Tari Anak Laut dan pameran budaya. Atraksi tarian kolosal lalut ini merupakan tarian adat Jayapura, yang pada masa lalu di tampilkan untuk menyambut datangnya para penginjil di Jayapura, khususnya Tanah Merah.
Sementara untuk acara di hari ketiga akan ada perayaan Ibadah syukur 106 Tahun Injil masuk Tanah Merah. Kemudian di lanjutkan dengan pameran dan tarian musik tradisional, pertunjukan Band Trio Papua serta di acara penutupan akan di meriahkan dengan parade suling tambur maupun tari lemon nipis yang di mulai dari sore hari hingga malam hari. (piet/ds)