Megiken Bangun, M.Si (Rahayu/PapuaSatu.com)
KEEROM,PapuaSatu.com – Dalam memberikan layanan telekomunikasi di seluruh wilayah Keerom, Pemerintah Kabupaten Keerom terus melakukan koordinasi dengan Kementerian Komunikasi dan Informasi.
Hasilnya Tahun 2017 ini Pemda Keerom mendapat pembangunan tower jaringan komunikasi yang tersebar di beberapa kampung yang masih sulit diakses yang saat ini pembangunannya telah mulai di kerjakan.
Kepala Dinas Komunikasi dan Informasi Kabupaten Keerom, Megiken Bangun, M.Si mengungkapkan, sebenarnya Tahun 2017 ini Keerom hanya mendapatkan jatah sebanyak lima unit tower. Namun dari hasil koordinasi dengan pemerintah pusat diperoleh penambahan satu tower lagi.
“Penambahan satu tower itu di Kampung Usku Distrik Senggi. Karena kampung tersebut adalah kampung percontohan makanya kami meminta agar disana juga dibangun tower dan itu disetujui,” ujar Megiken Bagun kepada wartawan saat ditemui di Kantor Bupati Kèerom, rabu (31/10).
Keenam titik pembangunan tower berada di Kampung Kibay Distrik Arso Timur, Kampung Pun Distrik Waris, Kampung Yabanda Distrik Yaffi, Kampung Usku Distrik Senggi, Kampung Umuaf Distrik Web dan Distrik Towe.
“Kalau semua tower ini sudah aktif komunikasi handphone sudah bisa sampai ke Towe. Ini tentu sangat memudahkan masyarakat dalam berkomunikasi dan segala informasi cepat masuk ke pemerintah,” ungkap Bagun.
Sejauh ini, dari hasil peninjauan lokasi pekerjaan pembangunan telah mulai dilakukan oleh pihak ketiga. Berdasarkan rapat terakhir dengan pemerintah pusat tower-tower tersebut harus selesai dibanggun di Tahun 2017.
“Kami hanya pengusul dan pemanfaat jaringan. Karena jumlah anggaran, yang mengerjakan, semuanya dari pemerintah pusat karena ini APBN bukan gunakan APBD,” kata Bangun ketika ditanya jumlah anggaran untuk membangun enam tower jaringan tersebut.
Sedangkan yang menjadi beban Pemerintah Kabupaten Keerom adalah penyiapan lahan untuk pembangunan. Sehingga sementara ini tengah disiapkan kesepakatan dengan masyarakat untuk masalah pelepasan kepada pemerintah.
Agar tidak timbul masalah lahan di kemudian hari yang dapat mengganggu penggunaan tower sudah ada pertemuan dengan pemilik tanah.
“Semua kami bicarakan dengan seksama. Makanya lahan juga sekarang kita sedang menyiapkan kesepakatan dengan masyarakat begitu juga pelepasan kepada pemerintah,” jelasnya.(rhy/ahmadj)