Caption Foto : Terlihat puluhan Masyarakat Tolikara Mendatangani Mako Polda Papua untuk untuk menyaksikan penyelidikan yang dilakukan penyidik Tipikor Polda Papua atas ditahannya bapak Jhon Tabo, sekaligus minta untuk dibebaskan, Kamis (26/10/27) . (Nius/PapuaSatu.com)
- Minta Jhon Tabo Selaku Bapak di tanah Papua Dibebaskan
JAYAPURA, PapuaSatu.com – Puluhan Masyarakat asal kabupaten Tolikara, mendatangi Markas Komando Polda Papua, pasca ditahannya Jhon Tabo atas dugaan kasus tindak pidana pencucian uang sejak menjabat sebagai Bupati Tolikara pada periode tahun 2006-2011.
Tokoh Intelektual kabupaten Tolikara, Isak Chogoyak G kepada, mengatakan kedatangan masyarakat disini untuk menyaksikan penyelidikan yang dilakukan penyidik Tipikor Polda Papua atas ditahannya bapak Jhon Tabo atas dugaan kasus tindak pidana pencucian uang.
“ masyarakat datang hanya untuk menyaksikan proses penyelidikan yang dilakukan kepolisian. Besar harapan masyarakat ingin pak Jhon Tabo dibebaskan karena kasus ini sudah ketiga kalinya dilakukan oleh Polda Papua,” katanya kepada PapuaSatu.com tadi.
Dikatakannya, pihak kepolisian pernah melakukan penyelidikan dan penyilidikan atas tuduhan yang diberikan Jhon Tabo, dengan dugaan pencucian uang saat menjabat sebagai Bupati Tolikara.
Dimana pertama dilakukan pada tahun 2006 silam, kemudian dilakukan pada tahun 2007. Namun hasil penyelidikan dan penyidikan yang dilakukan tidak terbukti dan bebas bersyarat.
“ itu dibebaskan demi rakyat, ini kan masih dalam pra dugaan sehingga yang ditahan ini kan bukan pemimpin tapi bapak bagi orang Papua, istilahnya sudah jadi pemimpin jadi bapaknya rakyat Papua. Jadi sudah melahirkan pemimpin di Papua termasuk Lukas Enembe,” tukas Isak.
Isak mengaku proses yang dilakukan oleh Polda Papua menjadi kekeliruan bagi masyarakat di kabupaten Tolikara karena proses yang dilakukan sekarang sudah pernah ditangani dan bebas bersyarat.
“ nah sekarang mimpi apa?. Bangun tidur tiba-tiba ditahan karena kasus pencucian uang. Kami minta keamanan dan penyidik sama-sama mengawal baik karena dia bukan seorang pemimpin tapi seorang bapak bagi masyarkaat,” katanya.
Ia menegaskan, jika hal ini ditahan maka dampaknya kepada masyarakat di kabupaten Tolikara. “Jangan sampai kasus pilkada belum selesai lalu persoalan lain dilakukan. Dampak pasti kepada masyarakat,” pungkasnya.
Kendati demikian, Isak meminta kepada masyarakat untuk tidak mudah terprovokasi dan terpancing sehingga membuat masyarakat jadi ribut. “ memang masyarakat ini bapak di bebaskan, dan kami minta agar masyarakat tetap tidak terprovokasi,” pungkasnya. (nius)