Ribuan Mahasiswa Merauke Ikuti Kuliah Umum dari Pangdam XVII/Cenderawasih

511

MERAUKE, PapuaSatu.com – Ribuan mahasiswa Universitas Musamus Merauke menerima kuliah umum Pangdam XVII/Cenderawasih Mayjen TNI George Elnadus Supit pada Rabu 9 Agustus 2017 bertempat di Kampus Universitas Musamus Merauke. Pada kuliah umum kali Pangdam memberi materi bagimana  membentuk manusia yang berkarakter, khususnya bagi generasi muda yang nantinya akan melanjutkan roda kepemimpinan di masa mendatang.

Dalam kuliah umumnya itu Pangdam menyampaikan, kehadirannya memberikan kuliah umum kepada para Mahasiswa Musamus merupakan hal yang penting dan harus dilakukan, karena di tangan para generasi muda khususnya mahasiswa inilah calon calon pemimpin masa depan dan  Pangdam  mengaku bangga mendapatkan kesempatan untuk memberikan kuliah di kampus ini.

Untuk menjadi pemimpin yang baik dan berkarakter, tentunya harus sudah membekali diri dengan ilmu dan karakter yang baik dari sekarang, sehingga dalam memimpin nantinya  dapat menjalankan amanat yang diembannya untuk kemajuan bangsa dan negara serta kesejahteraan rakyat.

Pembentukan karakter dan nilai-nilai revolusi mental yang harus ditanamkan kepada mahasiswa sebagai generasi penerus bangsa sebenarnya harus didasarkan pada konsepsi trisakti. Visi trisakti yang memfokuskan pada tiga pilar harus dihidupkan kembali, dijabarkan kembali, diaplikasikan kembali, dan dioperasionalkan kembali sesuai dengan konteks kekinian, khususnya sesuai dengan konteks kemahasiswaan saat ini, antara lain, Mahasiswa Berdaulat Secara Politik.

Artinya, diperlukan nilai-nilai kejuangan, kebangsaan, nasionalisme, patriotisme, dan bela negara yang harus ditanamkan kepada semua mahasiswa Indonesia agar supaya menjadi benteng dan filter dalam menghadapi nilai-nilai global yang berasal dari nilai-nilai asing, seperti liberalisme-kapitalisme, sosialisme-komunisme, dan nilai-nilai fanatisme-radikalisme-fundamentalisme agama.

Melalui bingkai persatuan, kesatuan, dan keutuhan bangsa, maka mahasiswa tidak akan mudah terkotak-kotak oleh kepentingan politik elit dalam politik praktis. Hal ini dilakukan untuk menjaga, memelihara, dan mengamankan keyakinan mahasiswa yang berdaulat dengan memegang teguh empat pilar kebangsaan (Pancasila, UUD NRI 1945, Bhineka Tunggal Ika, NKRI).

Mahasiswa Berdikari Secara Ekonomi. Maknanya, diperlukan nilai-nilai inovasi, kreasi, dan invensi (penemuan baru) yang harus ditanamkan kepada semua mahasiswa Indonesia agar supaya memiliki daya saing, etos kerja, dan jiwa kewirausahaan bangsa untuk menyiapkan sumber daya manusia yang berkualitas dan unggul sehingga akan dapat memacu pertumbuhan ekonomi, kesejahteraan masyarakat, dan pembangunan nasional di tengah tantangan pasar bebas dan perdagangan bebas.

Penyiapan sumber daya manusia yang inovatif, kreatif dan enterprenuership akan menciptakan mahasiswa yang berdikari. Mahasiswa Berkeperibadian Secara Budaya. Maksudnya, diperlukan nilai-nilai toleransi, gotong royong, tenggang rasa, humanis, protagonis, sopan, santun, dan simpatik yang harus ditanamkan kepada semua mahasiswa Indonesia agar supaya memiliki jiwa, hati, mental, karakter, dan moral yang baik, benar, unggul, manusiawi, beradab dan bermartabat sehingga akan mampu membentengi jati diri dan identitas bangsa dari ancaman invidualisme, liberalisme, materialisme, hedonisme, dan konsumerisme. Penyiapan mind set, culture set, pola pikir, dan cara pandang yang berbasis pada nilai-nilai kearifan lokal yang dibingkai dalam semangat, rasa dan paham kebangsaan akan mampu membentuk mahasiswa yang berkepribadian,” tutup Pangdam. (Abe)