MANOKWARI, PapuaSatu.com – Ratusan masyarakat Papua dan solidaritas seniman musik menggelar penjemputan Jenazah Sang Legenda Musik Black Brothers, Stevie Mambor, di Bandara Rendani, Manokwari, Provinsi Papua Barat, Sabtu (12/05/2018).
Pantuan PapuaSatu.com, jenazah almahrum Stevie Mambor yang dipulangkan ke Papua Barat menggunakan Pesawat Batik Air tiba bandara Rendani, Manokwari pada pukul 6.00 WIT pagi.
Selanjunya masyarakat mengiringi jenazah almahrum menggunakan kendaraan roda dua maupun empat dengan suling tambur dari bandara rendani ke rumah duka keluaraga Pieter Mambor, di Kompleks Sanggeng. Iringan tersebut terlihat dikawal oleh aparat keamanan dari Polres Manokwari.
Sesampai dirumah duka, jenazah almahrum diserah oleh pihak manejemen group Black Brothers ke keluaraga dan pemerintah yang di wakili Kapolres Manokwari, AKBP Adam Erwindi.
Jenazah almahrum di kawal enam orang diantaranya, yakni Benny Betay (pemain gitar bass group band black brothers), Herol Ayemseba (putra Andi Ayemseba), Rosa dan Petra (Anak dari almahrum Agus Rumaropen), Yano (Putra almahrum Stevie Mambor).
Informasi yang dihimpun, almahrum direncanakan di makamkan, di Kampung Susweni, Distrik Manokwari Timur, Kabupaten Manokwari, Senin (14/05/2018). Almahrum Stevie Mambor pergi meninggalkan tiga orang anak dan satu istri.
Benny Betay, bassis Black Brothers mengatakan, alhamarum Stevie Mambor dilarikan ke Rumah Sakit Kristen Calvari, Australia, Selasa (17/04/2018) dan meninggal Rabu (18/04/2018) pukul 6.00 WIT.
“Beliau (alm Stevie Mambor) sudah sakit cukup lama, bahkan empat tahun lalu almahrum ini sebenarnya sudah meninggal dan sempat dimasukan di ruang mayat kurang lebih 25 menit, tapi setelah dicek ulang oleh medis dia (alm Stevie mambor) bangun dan dibawa pulang oleh keluarga ke rumah,”kata Beny Betay yang ditemui wartawan, di rumah duka almahrum Stevie Mambor, di Manokwari, Sabtu (12/05/2018).
Lanjutnya, kemudian dua tahun mendatang beliau (almahrum Stevie Mambor) mulai jatuh sakit dan menurut pihak media almahrum mengalami penyakit jantung.
Meski almahrum mengalami sakit yang cukup parah, namun sebut Benny Betay, almahrum masih tetap melakukan aktivitasnya sebagai seorang pemain drum. Tak hanya itu, almahrum juga tinggal di rumah sambil latihan menyanyi, karena Agustus 2018 mendatang group band black brothers akan di undang untuk melakukan konser di Jayapura, Papua.
“Tapi tiba-tiba pada 17 April lalu almahrum dilarikan ke RS oleh keluarganya, dan saya ditelpon dokter karena beliau (almahrum) sakit sudah semakin parah, bahkan pihak medis sudah lepas tangan. Akhirnya 18 April pagi almahrum meninggal dunia,”jelas Benny Betay dengan nada sedih.
Padahal, Benny mengemukakan, dua tahun lalu almahrum terakhir masih bersama-sama dengan Black Brothers melakkan konser di Australia.
Dicecar mengenai keterlabatan pengiriman jenazah, Benny mengungkapkan, pengirim jenazah terlambat karena pengurusan surat-surat diantaranya surat Imigrasi, karena almahrum adalah warga negara Australia. [free]