Gubernur Minta Polda Papua Segera Periksa BEM FISIP Uncen

4240
Penjabat Gubernur Papua, Mayjen TNI (Purn) Soedarmo
Penjabat Gubernur Papua, Mayjen TNI (Purn) Soedarmo. Foto : Piet Balubun/PapuaSatu.com

JAYAPURA, PapuaSatu.com – Pemerintah Provinsi Papua merasa kesal dengan sikap Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) yang mewajibkan mahasiswa baru Uncen tahun 2018 memakai atribut maupun simbol papua merdeka, saat Orientasi Studi dan Pengenalan Kampus (Ospek) atau Pengenalan Kehidupan Kampus bagi Mahasiswa Baru (PKKMB).

Penjabat Gubernur Papua, Mayjen TNI (Purn) Soedarmo menilai tindakan Badan Eksekutif Mahasiswa Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik (BEM FISIP) Uncen sebagai sebuah penyimpangan diluar dari aturan kampus sehingga Polda Papua segera memeriksa panitia ospek.

“Saya sudah minta untuk lakukan penindakan dengan harapan bisa segera ada hasil dan penindakan agar kejadian serupa tak terjadi di masa mendatang, karena kegiatan yang menyimpang di kampus seperti ini, perlu ada penyidikan dan menjadi kewenangan Polda Papua untuk lakukan pemeriksaan,” kata Penjabat Gubernur Papua, Soedarmo kepada wartawan di Jayapura, Selasa (14/8/2018).

Soedarmo yang juga masih aktif menjabat Dirjen Politik dan Pemerintahan Umum Kementerian Dalam Negeri (Kemendagri) mengaku telah menerima laporan dan ada 22 poin persyaratan kelengkapan ospek mahasiswa baru Fisip Uncen, tiga diantaranya diwajibkan mengenakan gelang Papua Merdeka di tangan kiri.

“Papan nama mahasiswa baru ukuran 30 x 20 yang bertuliskan nama mahasiswa dan kata referendum gantung di leher,” ujarnya.

Penjabat Gubernur Papua mengaku telah mendorong aparat keamanan dan pimpinan kampus setempat, untuk melakukan penyelidikan guna mencari aktor yang bertanggungjawab terhadap penggunaan atribut Papua Merdeka saat ospek.

“Masalah ini kita sudah koordinasikan dengan rektornya. Tentunya untuk tertibkan kegiatan ospek itu. Sebab dari informasi memang kegiatan yang tidak sesuai dengan rundown acaranya,” tegasnya.

Pemerintah provinsi bakal mengambil tindakan tegas dengan menghentikan pemberian bantuan dana otonomi khusus (Otsus) bidang pendidikan, terhadap Fakultas FISIP Uncen Jayapura, bila terbukti bersalah dan bertanggung jawab.

“Kami nanti akan lihat dan mungkin untuk fakultas itu kita akan hentikan bantuan dana Otsus. Penghentian bantuan ini dimulai kalau terbukti (bersalah),” katanya.

Untuk diketahui, kegiatan Ospek Fakultas FISIP Uncen Jayapura tiba-tiba heboh di media sosial (facebook dan youtube) terkait dengan penggunaan atribut Papua merdeka dan nyanyian mengakui bintang kejora. [piet/loy]