JAYAPURA, PapuaSatu.com – PT.Bank Perkreditan Rakyat (BPR) SUNNI, menyerahkan bantuan peduli korban bencana banjir bandang di kabupaten Jayapura, Provinsi Papua, Kamis (21/3/2019).
Bantuan ini diserahkan langsung oleh Komisaris PT. BPR SUNNI, Patrisius Randa SH.MH kepada Rowley Sakul selaku penanggungjawab posko Gereja Adven Felauw, Sentani kabupaten Jayapura.
Komisaris Utama PT.BPR Sunni, Patrisius Randa SH,MH mengatakan Kepedulian BPR SUNNI kepada korban banjir bandang dilakukan di daerah yang kurang dijangkau oleh para relawan dan kurang mendapat bantuan.
“Kita tau bahwa bantuan lebih banyak di gunung merah, sehingga kami lebih memilih di di posko-posko yang kurang mendapatkan bantuan dan sulit dijangkau oleh para relawan, terutama di Posko Gereja Advent,” katanya kepada PapuaSatu.com, Kamis (21/3/2019).
Patrisius menuturkan bahwa pihaknya bersama seluruh pegawai BPR SUNNI ingin memberikan bantuan di daerah-daerah yang paling jauh, namun karena terbatas kendaraan akses jalan menuju lokasi.
“Ada beberapa daerah yang tidak bisa di jangkau karena masih tergenang banjir dan kendaraan tidak memungkinkan ke sana, sehingga hari ini memilih memberikan bantuan di Posko Gereha Adven Felauw Sentani, Kota Jayapura,” ucapnya.
Sementara lanjutnya, bantuan yang diserahkan Tim SUNNI Peduli berupa berupa bahan makanan (bama), seperti makanan siap saji 150 bungkus, beras 15 karung, air mineral 20 karton dan mie 20 karton.
“Aksi SUNNI Peduli ini juga termasuk kegiatan Corporate Social Responsibility (CSR) yang dibentuk atas dasar kepedulian ditempat bank Sunni berdiri. Ini bentuk kepedulian kami entah di kota maupun kabupaten, bahkan ini juga merupakan lanjutan dari kegiatan kami di tahun lalu,” akunya.
Bantuan sebelumnya dilakukan pada tahun lalu di 2 panti asuhan kabupaten Jayapura dan 7 panti asuhan di kota Jayapura.
“Setiap tahun kami alokasikan khusus bencana alam atau kegiatan sosial seperti panti atau gempa, namun meskipun tidak ada bencana tetap ada alokasi khusus untuk kabupaten/kota Jayapura,”tambahnya.
Oleh karena itu, Patrisius berharap pemerintah selalu tanggap reaksi cepat dalam kejadian ini.
“Dari yang saya ketahui dua hari setelah kejadian baru ada reaksi dari pemerintah dan turun ke lapangan. Kalau mau dilihat terkait institusi, hari pertama baru TNI/Polri yang turun, dari pemerintah belum ada,”harapnya.
Iapun mengimbau agar masyarakat harus pintar melihat situasi lingkungan. “Ini bukan hanya dari curah hujan yang tinggi melainkan dari kerusakan lingkungan yang mungkin kurang pengawasan lingkungan,” himbaunya.
“Gunung cycloop yang merupakan salah satu icon sentani mulai rusak karena penduduk membangun rumah disekitar situ serta pohon-pohon yang ditebang secara liar akhirnya sekarang mendapatkan hasil tersebut,” tambah Patrisius.
Sementara itu penanggung jawab posko di Gereja Advent Felafauw Sentani, Rowley Sakul mengungkapkan bahwa posko ini terdiri dari 80 orang.
“60 orang dari keluarga besar sekolah tinggi teologi advent di doyo baru, rumah dosen, kelas pembelajaran, rumah mahasiswa, asrama semua sdh tdk bisa dtempati dan harus mengungsi bahkan di keluarga pendeta ada 10 orang dan dari beberapa tempat yang lain ada 10 orang,” ungkapnya.
Rowley mengaku bahwa di posko ini selalu menyuplai makanan untuk siapa saja yang berkunjung ke posko tersebut. “Disini sangat terbuka untuk umum bahkan cangkupan cukup luas , daerah pesisir danau, wilayah sentani kota dan sentani timur,”ucapnya.
Sedangkan terkait bantuan bencana alam yang Rowley terima langsung di distribusi secara merata. “Begitu bantuan datang langsung di distribusikan,” paparnya.
Iapun menyampaikan banyak terima kasih kepada PT.BPR Sunni atas bantuan yang telah diberikan kepada poskonya.
“Kami berterima kasih kepada bank Sunni karena telah membantu kami dan menunjukkan simpati kepada kami. Apapun bentuk bantuannya kami sangat berterima kasih, hanya Tuhan yang bisa membalas,”pungkasnya. [ayu/loy]