DAS Imbau Aksi Demo Saat Kunjungan Presiden Tidak Terjadi Pada Momen KMAN VI

156
Daniel Toto (foto/dok)

SENTANI, PapuaSatu.com – Pengalaman saat PON yang diwarnai aksi pemalangan venue PON dan aksi demo siswa/i bersama guru dan orang tua murid SMPN 1 Sentani diminta tidak terulang.

Hal itu terutama selama digelarnya Kongres Masyarakat Adat Nusantara (KMAN) VI yang rencananya dibuka oleh Presiden RI, Joko Widodo, 24 Oktober nanti.

Hal itu diungkapkan Daniel Toto selaku Ketua badan pengurus DAS di Kabupaten Jayapura pada kesempatan menggelar pertemuan dengan panitia KMAN VI di Aula Lantai Dua Kantor Bupati Jayapura, Gunung Merah Sentani, Sabtu (15/10/22)

“Kami menyambut baik hal ini, sehingga pada kesempatan ini juga kami atas nama Dewan Adat Suku dari sembilan wilayah adat di Kabupaten Jayapura menghimbau agar pengalaman pada waktu lalu ketika bapak presiden datang ini tidak terulang lagi pada hajatan agenda besar Kongres masyarakat adat nusantara keenam ini di wilayah adat Tabi yang pusatnya di Kabupaten Jayapura dan Kota Jayapura,” ungkapnya.

Ia menambahkan, tema KMAN VI kali ini di wilayah adat Tabi yakni “Bersatu pulihkan kedaulatan masyarakat adat untuk menjaga identitas kebangsaan Indonesia yang beragam dan tangguh menghadapi krisis” menjadi spirit.

“Merupakan spirit bagi masyarakat adat Nusantara, secara khususnya masyarakat adat Tabi bahwa dari ufuk timur indonesia inilah masyarakat adat menampilkan  perdamaian dan semangat kerukunan dengan slogan kitorang ada,” ujarnya.[yat]