Dewan Adat Enggros Minta Lenis Kogoya Tetap Jadi Staf Khusus Kepresidenan

493
Dewan Adat Enggros, Yohanes A. Ireeuw saat member keterangan pers, Sabtu (23/11)

JAYAPURA, PapuaSatu.com – Dewan Adat Enggros, Yohanes A. Ireeuw meminta agar Lenis Kogoya tetap dipertahankan menjadi staf khusus kepresidenan untuk masa jabatan 2019-2024.

“Pada hari ini saya mewakili para tokoh adat, kepala suku untuk memberikan pernyataan sikap kami. Diatas tanah 365 hektar tempat kami berdiri ini, pada 5 Mei 1959 mau dibuat perkebunan agrowisata. Namun hingga 2019 belum juga berdiri perkebunan agrowisata ataupun perkebunan jangka panjang. Tanah ditelantarkan lalu kami tahu ada penggelapan objek pajak seluas 198 hektar dan akhirnya semua lapiran sudah ada di meja bapak Presiden,” katanya kepada awak media, Sabtu (23/11).

Dilanjutkan, kehadirannya beserta warga Papua lainnya di Istana Negara lebih mudah karena adanya Lenis Kogoya.

“Oleh karena itu mengapa kamu bisa hadir di istana karena saudara kekasih kami bapak Lenis Kogoya salah satu Putra Papua yang membisikan kami dengan istana dengan demikian maka kami merasa bangga dan mengucap syukur kepada Tuhan Yang Maha Kuasa karena Lenis Kogoya kami boleh dekat dengan bapak Presiden sehingga kami orang Papua dari tempat matahari terbit merasa menjadi bagian dari NKRI,” lanjutnya.

Maka, ia memohon agar Bapak Presiden dapat melanjutkan kedudukan Lenis Kogoya di 5 tahun kedepan lagi.

“Mohon bapak Presiden, kesempatan 5 tahun yang ada di hadapan kami mohon dengan sangat hormat tokoh yang menyampaikan apa yang telah kami berikan kepadanya yaitu kepercayaan, tanda-tanda yang kami sedang mengurus ini biar dapat diselesaikan oleh Presiden. Saya minta dengan hormat pertimbangkan kerja Lenis yang sudah terbukti yaitu Jembatan Youtefa,” harapnya.

Senada dengan itu, tokoh Masyarakat, Yeri Hamadi mengingatkan bahwa segala permasalahan hak ulayat yang dihadapi masyarakat Port Numbay selama ini memang butuh banyak dorongan dan bantuan.

“Karena selama ini sangat disudutkan melalui dari pengurusan-pengurusan kami dari pengadilan bahkan untuk sertifikat. Untuk itu kami meminta kepada Presiden Republik Indonesia Joko Widodo agar semua permasalahan kami yang ada mengenai hak ulayat kami, tolong ditindaklanjuti karena perpanjangan tangan dari hal ini sebagai staf khusus presiden yaitu Lenis Kogoya telah menyerahkan dokumen kami langsung kepada Presiden sendiri dan kami harapkan supaya semua permasalahan hak ulayat kami dapat diselesaikan,” ujarnya.

Ia juga memberikan apresiasi kepada Lenis Kogoya karena telah banyak membantu masyarakat adat mengenai masalah-masalah hak ulayat yang ada.

“Beliau sendiri telah turun lapangan sama dengan kami masyarakat. Beliau ada untuk melihat, meninjau langsung memberikan dukungan dan memeriksa bukti-bukti kami. Dan kami sudah menindaklanjuti hal itu semua kepada beliau dan beliau sudah membuat banyak masukan bagi kami dan juga kami sudah membuat notulen rapat waktu itu di kantor di Sekretariat Negara,” tuturnya.

“Kami mengucap syukur dengan adanya bantuan dari Pak Lenis kami terbantu dalam hal penyelesaian masalah. Maka kami berharap kepada bapak Presiden Republik Indonesia, Joko Widodo agar dapat tetap mempertahankan jabatan staf khusus kepresidenan kepada Pak Lenis Kogoya karena kami sangat berharap hanya beliau saja yang dapat bersama-sama dengan kami dapat meninjau langsung kepada setiap kampung yang ada,” tukasnya.[ayu]