JAYAPURA, PapuaSatu.com – Meski di tengah-tengah terror atau ancaman boikot Pemilu, maupun melalui penyebaran berita hoax dari kelompok separatis Papua, pelaksanaan Pemilu Presiden – Wakil Presiden dan Pemiu Legislatif di Kabupaten Nduga dapat berlangsung dengan aman, serta antusias masyarakat yang cukup tinggi untuk mengunakan hak suaranya.
Terror dan propaganda atau penyebaran berita hoax, kata Kapendam XVII/Cenderawasih, dimunculkan oleh orang yang menyatakan dirinya sebagai Panglima Daerah, Bridjen Ekianus Kogeya terkait aktifitas tanggal 17 April 2019.
“Dalam laporannya bahwa Kelompok Separatis Bersenjata (KSB) telah berhasil melumpuhkan 32 Distrik di Kapupaten Nduda, Papua dan tidak ada pemilihan pada Pemilu Indonesia tanggal 17 April 2019,” ungkap Kapendam.
Selain itu, lanjut Kapendam, Ekianus juga melaporkan berita bohong yang menyatakan bahwa tanggal 17 April 2019, pada saat Pemilu, telah terjadi kontak tembak, dimana TNI/Polri duluan mengeluarkan tembakan terhadap warga sipil pengungsian di Distrik Derakma, Kabupaten Nduga.
Dan bahkan, Ekianus Kageya selaku Panglima daerah Militer TPNPB Kodap III Ndugama sudah berhadapan dengan Militer Indonesia, dan terjadi kontak tembak.
Bahkan, Ekianus Kogeya juga menantang aparat TNI, dengan pernyataan “Kalau NKRI mampu perang harus lawan dengan Pasukan TPNPB supaya dunia melihat, dan jangan tembak masyarakat yang tidak bersalah”.
Namun, kata Kapendam, Kolonel Aidi, kenyataannya bahwa pelaksanaan Pemilu di Kabupaten Nduga berjalan dengan aman dan lancer.
“Antusias warga sangat tinggi mengikuti pesta demokrasi, warga sama sekali tidak terpengaruh terhadap ancaman dan intimidasi oleh gerombolan pemberontak, apalagi dengan berita-berita bohong yang selalu dihembuskan,” ungkap Kolonel Aidi.
Ironisnya, kata Kapendam, bahwa setiap berita yang disebarkan selalu terbukti sebagai keterangan bohong dan hoax.
Mulai dari geranat asap disebut Bom Kimia, Serangan udara dengan pesawat tempur dan lain-lain.
“Namun dasar manusia dajjal, gerombolan ini tidak pernah malu untuk berbohong tampa didasari oleh data dan fakta yang bisa dipertanggung jawabkan,” tandasnya.
“Kelompok Kriminal Separatis Bersenjata (KKSB) menganggap dirinya pejuang, namun mereka berjuangan di atas kebohongan, berjuang dengan cara berbohong dan yang diperjuangkan juga adalah kebohongan,” sambungnya.
Kata Kapendam, bahwa dalam pelaksanaan Pemilu hingga sekarang di Kabupaten Nduga tidak pernah ada kontak tembak. Yang ada adalah beberapa kali suara tembakan dari jarak jauh namun tidak kelihatan dari mana arahnya dan siapa pelakunya, karena yang melakukan gangguan tersebut adalah orang-orang pengecut.
Sebelumnya Bupati Nduga menyampaikan bahwa karena faktor keamanan, maka pelaksanaan pemilu di Nduga akan dilaksanakan secara terpusat di ibu kota Kabupaten yaitu di distrik Kenyam.
Namun hasil koordinasi dari semua pihak terkait pelaksanaan Pemilu di Kabupaten Nduga dilaksanakan di 23 titik pemilihan dan seluruhnya berjalan dalam keadaan aman dan lancar tanpa kekurangan apapun.
Adapun titik pelaksanaan pemilu di Nduga antara lain: 1. Distrik Mapemduma dan Distrik Kagayam yang dilaksanakan di Distrik Krepkuri / Batas Batu; 2. Distrik Mam, Mugi, Yal, Yigi, Nerkuri dilaksanakan di Distrik Embepen; 3. Distrik Inikgal dilaksanakan di Kampung Bonboponime; 4. Distrik Mbua, Dal, Mbulmuyalma dilaksanakan di Habema Perbatasan Kab. Jaya wijaya dan Kab. Nduga; 5. Sedangkan 19 distrik lainnya yang tidak termasuk dalam daerah konflik tetap dilaksanakan di tempat masing-masing.
Dalam pejelasannya, Ketua KPU Nduga, Ochla Nirigi, SH mengatakan, bahwa pelaksanaan Pemilu di Kabupaten Nduga secara umum dilaksanakan dengan sistem noken, namun untuk mewadahi hak pilih warga pendatang dan para ASN Kabupaten Nduga, dibuka juga TPS dengan sistem standar nasional.
Sementara itu, Bupati Nduga Yarius Gwijangge menyatakan rasa syukurnya atas suksesnya Pemilu di Kabupaten Nduga yang aman dan dama.
“Orang menghebohkan, orang berkata-kata, orang menyampaikan, orang kembangkan isu bahwa Kabupaten Nduga itu lagi sementara masalah dan tidak aman, tapi puji Tuhan hari ini tanggal 17 April 2019 kita melaksanakan pemilihan umum dengan aman dan sentosa dan sukses serta berhasil,” ungkap Bupati Yarius.
Logistik Pemilu yang merupakan hasil perolehan suara tingkat Kabupaten Nduga telah tuntas, dan telah diterbangkan ke Jayapura menggunakan dua hellycopter pada Sabtu (20/4/2019) Pukul 08.00 WIT dari Lapangan terbang (Lapter) Kenyam.
Kegiatan penjemputan logistik hasil pemilu ini dipimpin langsung oleh Ibu Ochla Nirigi, SH (Ketua KPU Nduga) dan didampingi oleh: Talius Tabuni, SH (Ketua Panwas Nduga), Mayor Inf Roddiko Nainggolan (Pabung Nduga ), Akp. Edwin (Kapolsek Nduga), serta Bilher Simanjuntak.SH (Sekertaris) KPU.Nduga.[yat]