JAYAPURA, PapuaSatu.com – Alber Kalolik sebagai Sekretaris umum Himpunan Mahasiswa dan Pemuda se-Lapago mewakili pengurus lainnya mengatakan dengan tegas siap mobilisasi masa untuk menutup akses penerbangan maskapai PT. Trigana Air tujuan Jayapura Wamena atau sebaliknya.
Hal tersebut kata Alber melalui rilis persnya, menjadi kekesalan masyarakat kecil karena mahalnya harga tiket pesawat Trigana Air penerbangan tujuan Jayapura – Wamena dan diminta pemerintah daerah segera mengambil keputusan bersama instansi terkait.
“Untuk sementara ini, harga tiket pesawat penumpang khususnya rute Wamena – Jayapura atau rute sebaliknya sangat mahal, berbeda dengan harga tiket sebelumnya.
Saya sebagai sekretaris umum himpunan Mahasiswa dan Pemuda se-Lapaso di kota studi Jayapura meminta kepada pemerintah daerah dalam hal ini PJ Gubernur Papua pegunungan, bupati Kabupaten Jayawijaya, Serta para bupati di wilayah se-Lapago dengan segera untuk melakukan konsolidasi bersama instansi guna menurunkan harga tiket yang kami maksudkan,” tegas Alber Kalolik dalam rilis persnya Senin 13 Maret 2023.
Lanjut Alber, “Jika hal diatas tidak direspon, maka saya selaku ketua Himpunan Mahasiswa dan pemuda Jayawijaya di Jayapura, dan juga selaku sekretaris umum Himpunan Mahasiswa dan Pemuda se-Lapago siap untuk mobilisasi massa yang terdiri dari mahasiswa, pemuda dan masyarakat untuk Pemalang bandara rute Wamena – Jayapura dan Jayapura – Wamena hingga sudah ada kesepakatan untuk menurunkan harga tiket,”ujarnya.
Menurut Albert Kalolik hal tersebut sebenarnya saudara Nies Tabuni sebagai kreator asal Papua Pegunungan telah menyampaikan surat elektronik kepada dinas terkait melalui tembusan pemerintah Pusat, Provinsi dan pemerintah daerah beserta stansi terkait.
“Kalau kami sebagai mahasiswa dan pemuda sangat mendukung dengan surat atau stekmen yang sudah diutarakan oleh saudara Nies Tabuni sebagai kreator Papua pegunungan terkait dengan kondisi layanan public khususnya ptrnsportasi udara tujuan Wamena – Jayapura menjadi tantangan berat buat kami masyarakat kecil karena sangat mahalnya biaya tiket,” tutur Alber.
Sekum Himpunan Mahasiswa dan Pemuda itu menuturkan lagi isi surat Nies Tabuni, “Hal ini menjadi masalah serius namun disepelekan oleh pemerintah Indonesia bahkan berdampak pada harga sembako dan bahan bakar kendaraan umum mobil dan motor.
“Dengan demikian masyarakat kecil menjadi korban harga transportasi naik sangat tinggi wilayah Papua pegunungan kota Wamena menjadi masalah besar terhadap pelayanan publik terutama Kabupaten Jayawijaya Provinsi Papua pegunungan untuk melancarkan perekonomian wilayah pegunungan.
Kami sangat kesal, negara Republik Indonesia tidak bisa menekan harga tiket di Wamena – Jayapura, kan jangka waktu penerbangannya hanya 30 menit saja namun harga tiketnya sangat mahal maka kasihan masyarakat kecil yang berpenghasilan rendah,” tutur Alber.
Alber menegaskan lagi kembali jika pemda dan instansi terkait tidak melakukan penurunan harga tiket yang saat ini mencapai 1 juta lebih dari biasannya sekitar 600 an per penumpang, maka pihaknya akan mobilisasi masa besar-besaran guna tutup akses penerbangan di bandara. [Miki]