
JAYAPURA, PapuaSatu.com – Pangdam XVII/Cenderawasih Mayjen TNI Rudi Puruwito, S.E., M.M mengecam kebiadaban gerombolan OPM yang telah menyerang dan membakar para guru maupun Tenaga Kesehatan (Nakes) dan rumah guru pada hari Jumat (21/3/2025) lalu di Distrik Anggruk, Kabupaten Yahukimo.
“Saya selaku Pangdam XVII/Cenderawasih mengecam tindakan gerombolan pengacau keamanan yang menamakan diri OPM,” tegasnya kepada wartawan usai menjenguk korban di RS Marthen Indey (RSMI), Senin (24/3/25).
Dikatakan, apa yang dilakukan oleh OPM tersebut tidak ada manfaatnya sama sekali, terutama bagi Orang Asli Papua, karena guru yang orang asli Papua dari Sorong juga dianiaya dalam peristiwa penyerangan tersebut.
Pangdam Rudi pun menyampaikan turut berduka cita kepada keluarga korban yang meninggal dunia, dan untuk yang luka-luka diambil kebijakan untuk dirawat hingga sembut di RSMI.
Adapun tujuh orang korban yang saat ini berada di RSMI yaitu Sdri. RLS (30), Perempuan, NTT, Guru, meninggal dunia; Sdr. K (29), Laki-laki, NTT, Guru, Luka luka; Sdr. FL (32), Laki-laki, NTT, Guru, Luka luka; Sdr. T (28), Laki-laki, NTT, Guru, Luka luka; Sdri. P (30), Perempuan, NTT, Guru, Luka luka; Sdri. I (27), Perempuan, NTT, Nakes, Luka-luka; dan Sdri. F (32), Perempuan, Sorong Papua, Guru, Luka-luka.
Pangdam Mayjen TNI Rudi juga menegaskan bahwa sejatinya gerombolan OPM adalah penindas masyarakat Papua, karena telah mengakibatkan korban dari masyarakat Papua.
Diceritakan, bahwa pada hari Jumat (21/3) sore, secara tiba-tiba OPM menyerang dan membakar rumah guru.
Dibantu warga setempat, para guru berhasil selamat dan kemudian dirawat di Puskesmas Anggruk.
Sebelumnya OPM juga merusak alat komunikasi berupa SSB dan Starling. Melihat kampung mendapat ancaman OPM, sebagian besar masyarakat mengungsi.
Lebih lanjut, Pangdam mengatakan bahwa aparat keamanan TNI pada hari Sabtu (22/3) pagi, berhasil menguasai wilayah tersebut dalam rangka mengevakuasi para korban dan masyarakat.
Hari Minggu (23/3) sekira pkl. 14.00 Wit ke tujuh Korban berhasil dievakuasi ke Jayapura, dan kemudian dibawa ke RSMI untuk mendapat perawatan.
Jenazah Sdr. RLS (30) saat ini masih di RSMI dan proses maupun tempat pemakaman menunggu pembahasan pihak keluarga maupun Pemda Yahukimo.
Sedangkan 6 orang lainnya akan dirawat sampai normal dan sembuh.
Terkait perkembangan situasi terkini, Pangdam mengatakan bahwa saat ini aparat TNI telah berada di Distrik Anggruk dan masyarakat yang mengungsi telah berangsur kembali ke rumahnya masing-masing dan terdata 34 orang telah kembali ke kampung.
Sampai saat ini, masih ditelusuri motif penyerangan sadis gerombolan OPM ini apa.
Sedangkan kaitannya ada tuduhan bahwa para Korban adalah Intelijen Militer, Mayjen TNI Rudi menegaskan bahwa para Korban bukan TNI, dan bahkan masyarakat sudah mengetahui bahwa semuanya adalah Guru dan Nakes.
Oleh karenanya, tuduhan OPM merupakan gaya atau trik OPM untuk mencari alasan membunuh masyarakat.
“Itu kedok gerombolan OPM. Tidak masuk logika dengan alasan berjuang namun OAP juga dibunuh,” tutup Pangdam.[yat]










