Kanwil Kemenag Papua dan FKUB Sebut Isu Papua Jadi Tempat Latihan Teroris Hanyalah Hoax Belaka

1591
Kakanwil Kemenag Papua Pdt. Amsal Yowei, S.PAK., SE., M.Pd.K didampingi, Ketua FKUB Keerom, Kepala Kemenag Keera, Ketua Mui Papua dan pembina Syariah Papua, saat memberikan keterangan pers di Kantor Kemenag Papua, Sabtu (1/6/2019).
Kakanwil Kemenag Papua Pdt. Amsal Yowei, S.PAK., SE., M.Pd.K didampingi, Ketua FKUB Keerom, Kepala Kemenag Keera, Ketua Mui Papua dan pembina Syariah Papua, saat memberikan keterangan pers di Kantor Kemenag Papua, Sabtu (1/6/2019).

JAYAPURA, PapuaSatu.comBeredarnya isu dan berita terkait adanya teroris oleh kelompok Jamaah Ansorud Daulah (JAD) di Kabupaten Keerom dan Kabupaten Merauke Provinsi Papua pada tanggal, 7 Mei 2019 lalu hanyalah hoax belaka.

Hal tersebut disampaikan dengan tegas oleh Kantor Wilayah Kementrian Agama Provinsi Papua bersama Forum Kerukunan Umat Beragama (FKUB) Kabupaten Keerom dan pihak-pihak terkait dalam konfrensi pers yang berlangsung di ruang pertemuan kantor Kemenag Provinsi Papua, pada Sabtu (1/6/2019).

Ketua FKUB, H. Nursalim Ar Rozy mengatakan bahwa pihaknya bersama sejumlah beberapa tim telah melakukan investigasi di lapangan dan memastikan informasi yang sempat meresahkan Papua, khususnya di kabupaten keerom.

Namun ternyata isu terebut hanyalah sebuah hoax belaka yang sengaja memecah belah persatuan dan kesatuan bangsa di tanah Papua, baik itu masyatakat maupun agama yang selama ini sudah terjalin dengan baik.

“Upaya-upaya sudah kami lakukan, kami ke lapangan, kami ke daerah Pir satu hingga lima. Bahkan menyikapti itu kami melakukan berkoordinasi dan audiensi dengan berbagai pihak, termasuk kepolisian. Hasilnya sampai detik ini kami tak jumpai kelompok JAD yang diisukan,” tegasnya

Nursalim mengimbau kepada seluruh masyarakat Papua, lebih khusus masyarakat keerom agar tidak gampang mendapat informasi yang tidak jelas. “Setiap mendapat informasi maka masyarakat harus menetralisir kembali, agar tidak gampang termakan isu yang tidak benar,” imbaunya.

Sementara, Kepala Kantor Kementerian Agama Kabupaten Keerom, Karel F. Mambay, S.E., M.Pd.K. menyampaikan bahwa pihaknya telah mengambil langkah-langkah internal maupun eksternal bersama pihak-pihak terkait.

“Dalam satu kesempatan, kita telah mengundang pimpinan dari Perkebunan Inti Rakyat atau Pir, baik Pir satu sampai lima. Kita sudah minta semua informasi dan hasilnya tidak ada tempat pelatihan seperti yang diisukan,” katanya.

Isu yang beredar ini, tegas Karel, tidak hanya di kalangan Papua namun sudah menjadi konsumsi secara nasional, sehingga langsung mengambil langkah-langkah dengan mengundang semua pihak terkait.  “Namun, secara keseluruhan tanah Papua  aman tidak ada tempat latihan untuk JAD, termasuk di Keerom,” tukasnya.

Sementara Ketua Harian MUI Papua  Drs. H. Umar Bauw menegaskan bahwa isu tersebut hanyalah hoax. Sehingga ia meminta publik selalu berhati-hati dalam menyebarkan isu, termasuk media dalam menyebarkan informasi.

“Keberadaan JAD di Keerom itu hoax  termasuk juga di Merauke, Papua. Papua masih dalam keadaan aman. Maka saya minta kepada teman-teman media agar berhati-hati dalam menyebarkan pemberitaan terutama terkait sesuatu yang sensitif,”pungkasnya.

Ditempat yang sama, Kepala Kantor Wilayah Kementerian Agama Provinsi Papua Pdt. Amsal Yowei, S.PAK., SE., M.Pd.K mengatakan, sejak adanya informasi pada tanggal 7 Mei 2019 lalu langsung tanggap dengan melakukan koordinasi dan konfirmasi di berbagai pihak, termasuk pihak polda Papua.

“Isu itu tidka benar. Kami selalu melakukan pembinaan, koordinasi dan deteksi dini telah dilakukan maka itu kami minta kepada masyarakat agar tak termakan isu, karena setelah investigasi dilakukan isu tersebut tidak benar,” katanya.

Ia menegaskan, Kementerian Agama beserta FKUB dan pihak-pihak terkait akan terus melakukan deteksi dini yang artinya terus melakukan pemantauan dan terus menyiapkan langkah-langkah untuk merendam segala situasi radikal di Papua. [ayu/loy]