Masjid Al-Aqsha Sentani Masuk Kategori Masjid Ramah Mudik

254

JAYAPURA, PapuaSatu.com – Masjid Agung Al-Aqsha Sentani, Kabupaten Jayapura menjadi masjid dalam kategori ramah di jalur mudik.

Dan untuk memastikan bahwa situasi di kompleks masjid benar-benar ramah bagi pemudik di musim Ramadan-Syawal 1446 , Kepala Bidang (Kabid) Haji dan Bimbingan Masyarakat (Bimas) Islam Kantor Wilayah (Kanwil) Kementerian Agama (Kemenag) Provinsi Papua, Musa Narwawan melakukan peninjauan Ramadan-Syawal 1446 di Provinsi Papua, di Agung Al-Aqsha Sentani pada Sabtu, (29/03/2025), bertepatan dengan 29 Ramadan 1446 H.

Kabid beserta Tim Urusan Agama Islam dan Bina Syariah Kanwil Kemenag Papua, mendatangi Masjid Agung Al-Aqsha untuk memeriksa beberapa hal, terutama yang terkait dengan Program Masjid Ramah di Jalur Mudik yang diinisasi oleh Kementerian Agama Republik Indonesia, dalam hal ini Direktorat Jenderal Bimas Islam Kemenag RI.

Beberapa hal tersebut yaitu kebersihan masjid, keamanan parkir, ketersediaan serta kebersihan kamar mandi dan toilet, penyediaan tempat untuk beristirahat, ketersediaan takjil serta makan sahur gratis, dan Charging Station.

Masjid Al-Aqsha sendiri merupakan salah satu dari 12 masjid yang masuk kategori Masjid Ramah di jalur mudik yang berada di Provinsi Papua.

Setelah peninjauan dilakukan, Kabid menyampaikan bahwa Masjid Agung Al-Aqsha siap dan telah beroperasi menjadi Masjid Ramah di jalur mudik untuk arus mudik lebaran di tahun 2025, 1446 Hijriah khususnya yang melewati Kabupaten Jayapura.

“Khusus di Kabupaten Jayapura, Masjid Al-Aqsha siap menampung para pemudik yang melintasi Kabupaten Jayapura untuk transit dan beristirahat di Masjid Al-Aqsha. Segala fasilitas dan kebersihan telah kami cek dan insya allah semuanya dalam keadaan baik,” ujar Kabid.

Perwakilan Pengurus Masjid Agung Al-Aqsha Sentani, Taufik Muhammad menyampaikan bahwa beberapa hari di minggu mendekati hari lebaran ini, sering menjumpai dan melayani para pemudik yang transit di masjid.

Para pemudik ini berasal dari berbagai daerah baik dari Kabupaten Jayapura, maupun Kabupaten/Kota terdekat seperti Kabupaten Sarmi, maupun Kota Jayapura. Lokasi masjid yang juga tidak jauh dari Bandara Internasional Sentani, membuatnya sering menjadi lokasi istirahat bahkan menginap oleh masyarakat yang akan berangkat atau baru saja tiba di Kabupaten Jayapura.

“Selama bulan puasa ini, banyak masyarakat kita yang baik dari Kota Jayapura, ataupun dari Arso (Kabupaten Keerom), ataupun dari Bonggo (Kabupaten Jayapura) yang ingin pulang lewat bandara, itu hampir semuanya menginap disini,” kata Taufik.

Taufik juga menyampaikan, bahwa ia dan pengurus masjid telah memaksimalkan segala fasilitas yang ada untuk melayani baik jamaah masjid maupun pemudik yang datang ke masjid.

Tak hanya fasilitas seperti kamar mandi dan toilet, namun juga buka puasa dan sahur bersama gratis. Bangunan masjid yang cukup lega pun dapat digunakan oleh para pemudik untuk bisa beristirahat di dalam masjid, sehingga Masjid Agung Al-Aqsha Sentani siap menjadi Masjid Ramah di jalur mudik.

Perlu diketahui, Masjid Agung Al-Aqsha Sentani juga sering melayani pengurusan jenazah yang akan diberangkatkan menggunakan pesawat. Fasilitas ini tidak hanya dikhususkan untuk jenazah yang beragama islam, tetapi juga ditujukan untuk masyarakat dari agama lain. Selain itu, terdapat juga fasilitas kamar mandi umum yang bisa digunakan oleh seluruh masyarakat.

Hadir dalam kesempatan ini Kepala Kantor Kemenag Kabupaten Jayapura, Steven A. Wonmally, Ketua Tim Urusan Agama Islam dan Bina Syariah, Aminah, serta Kepala Seksi Bimas Islam Kemenag Kabupaten Jayapura, Edi Abdul Kholiq.[redaksi]