UNICEF Papua Akui Kurangnya Pemerataan Sub Pin Polio

1145
Job Supangkat
Job Supangkat

JAYAPURA, PapuaSatu.com – UNICEF Papua mengakui kurangnya pemerataan sub pin polio di Provinsi Papua, terutama di Kabupaten Nduga.

Hal tersebut diungkapkan oleh Plt Kepala Kantor UNICEF Papua dan Papua Barat, Job Supangkat disela-sela pelatihan petugas lapagan (field officers) Imunisasi Sub Pin Polio UNICEF bersama dengan Dinas Kesehatan Provinsi Papua di Hotel @Home Premiere, Jum’ar (4/10/2019).

“Di Papua sudah progressnya sangat bagus, mendekati target, namun untuk daerah tertentu targetnya masih sangat jauh, contohnya daerah pegunungan. Apalagi di Nduga, sangat rendah dan tidak memiliki tenaga lapangannya,” ungkapnya kepada awak media.

Menyikapi hal tersebut, Job sampaikan untuk pelatihan kali hanya diikuti dari petugas lapangan dari kabupaten lain selain Nduga. “Kan ada 14 daerah yang masih kurang dalam hal pencapaian, tapi kami hanya dampingi 13 tenaga lapangannya,” ucapnya.

Sementara itu, C4D Consultant Polio response Unicef, Zaenal Abidin membeberkan, alasan Kabupaten Nduga tak miliki petugas lapangan yakni karena beberapa aspek.

“Alasan utama ya karena di Nduga adalah daerah merah atau dapat dikatakan daerah Konflik. Jadi, kami memilih masuk ke masyarakat lewat Tokoh Agama,” bebernya.

Tak hanya itu, Zaenal juga jelaskan untuk beberapa saat ini belum bisa melakukan penyebaran sub pin polio di kabupaten Nduga dikarenakan situasi kerusuhan di Wamena beberapa waktu lalu. “Ya, alasan situasi terkini pun benar, akan tetapi petugas medis di Nduga juga tergolong kurang, kami UNICEF sifatnya kan mendampingi, jadi itulah alasan-alasan kenapa di Kabupaten Nduga tidak ada petugas lapangan,” tukasnya. [ayu]