HMS Temui Banyak Persoalan di Pasar Pharaa

435

Calon Wakil Gubernur Papua nomor urut 2, Habel Melkias Suwae ketika berkunjung ke Pasar Pharaa, Sentani Kabupaten Jayapura, Selasa (20/03/2018). Foto : Istimewa

SENTANI, PapuaSatu.com – Calon Wakil Gubernur Papua nomor urut 2, Habel Melkias Suwae (HMS) melakukan kunjungan ke Pasar Pharaa, Sentani, Kabupaten Jayapura, Selasa (20/3/2018).

Dalam kunjungan tersebut, HMS yang mendampingi Jhon Wempi Wetipo (JWW) dalam Pilgub Papua tahun 2018 ini melihat banyak fasilitas yang kurang dari tempat pelayanan publik terbesar di Kabupaten Jayapura ini.

Pasar Pharaa yang saat ini memiliki lima bangunana baru yang telah digunakan oleh ribuan pedagang didalamnya. Baik barang natura, hasil bumi dan juga kelontongan.

Mantan Bupati Kabupaten Jayapura yang menjabat selama dua periode ini mengungkapkan bahwa konsep pembangunan Pasar Pharaa sesungguhnya sudah baik namun hanya fasilitas pendukungnya saja yang harus dilengkapi.

“air, listrik, petugas kebersihan, petugas keamanan adalah bagian yang tidak terlepas dari fasilitas di pasar. Hal itu sudah diketahui oleh pemerintah disini,  bupati-bupati di perkotaan sudah tau akan hal ini tidak perlu diberitahukan lagi.  Tetapi kondisi yang ditemui saat ini sangat disayangkan sekali,” jelas HMS di pasar yang ia pindahkan kala masih memimpin Kabupaten Jayapura pada periode keduanya.

Bukan hanya Pasar Pharaa saja, HMS dalam kunjungan beberapa waktu lalu telah bertemu dengan masyarakat di Kampung Sarmaikrang bahwa masyarakat di Kampung tersebut mengeluh soal keberadaan pasar mereka yang sudah terbangun selama tiga tahun namun belum juga diresmikan penggunaanya hingga saat ini.

“kalau pemerintah pusat tidak bisa meresmikan maka pemerintah kabupaten atau provinsi harusnya meresmikan pasar yang berdiri diatas lahan dua hektar. Dimana lahan tersebut diberikan secara sukarela oleh masyarakat,” ujarnya.

Salim, salah satu pedagang barang kelontongan di Pasar Pharaa sentani mengatakan pasar ini seperti tidak tertata dengan baik.

Pedagang yang tinggal di Kampung Buton ini mengakui sangat kenal dengan sosok yang diakui sebagai Bapak Pemberdayaan dimasa  kepemimpinannya.

“banyak persoalan yang belum dituntaskan di pasar ini,  mulai dari air, listrik, toilet umum sampai dengan pembagian tempat jual belum ditata dengan baik, ” singkat Salim. [tim Josua/abe]