Penerimaan Polri di Papua Lebih Utamakan OAP

1232

JAYAPURA, PapuaSatu.com – Wakil Kepala Kepolisian Daerah Papua Brigjen Pol Drs. Yacobus Marjuki menegaskan, penerimaan polri T.A 2018 di Provinsi Papua, lebih mengutamakan Orang Asli Papua (OAP).

“Hal ini kami lakukan berdasarkan hasil Memorandum of Understanding (MoU) antara Polda Papua dengan Pemerintah Kabupaten/Kota se – Provinsi dalam rangka penerimaan personil Polri,” kata Wakapolda saat rakernis Penanganan Pelanggaran pemilihan Gubernur, Bupati, dan Walikota tahun 2018 di Provinsi Papua, Rabu (4/4/2018).

Ia menegaskan, mengatakan MoU Polda Papua dengan Pemda se – Papua untuk memenuhi kuota 70% anak asli papua dan dalam penerimaan anggota Polri tahun 2018 tetapi pada prinsip yang transparan untuk menghindari praktek KKN.

“Tentunya proses rekrutmen tahun 2018 ini lebih baik dari sebelumnya karena kita menyadari bahwa pelayanan pada personol Polri belum maksimal sehingga kondisi tersebut perlu kita sikapi secara arif dan bijak,” kata Wakapolda Papua

Menurut Wakapolda, sesuai kebijakan Kapolri bahwa saat ini Polri tidak berpatokan pada Daftar Susunan Personil (DSP) namun lebih mengoptimalkan personil yang ada. “Agar membangun sistem personil Polri yang terintegrasi pada kompetensi sehingga para peserta dapat mengikuti kegiata dengan baik,” ujarnya.

Selain itu, program Kapolda Papua adalah polisi pro aktif yang menyambut bola bukan hanya menunggu dan menjamin tahun 2018 untuk lebih transparansi kepada seluruh lapisan masyarakat di Papua dan ada otsus yang harus perhatikan.

“Jadi, tahun 2017 ditandai dengan hal positif, banyak para tokoh yang menyampaikan terkait dengan praktek pungli dan saat itu saya menjabat sebagai Irwasda atau Kepala tim Pungutan liar,” katanya. [piet]