Polda Teken Pakta Integritas Sekaligus Pengambilan Sumpah Penerimaan Polri 2018

700

JAYAPURA, PapuaSatu.com  –    Wakapolda Papua Brigjen Pol Drs. Yacobus Marjuki didampingi Irwasda Polda Papua dan Karo SDM Polda Papua sebagai panitia penerimaan anggota Polri T.A 2018 menandatangi Pakta Integritas sekaligus mengambil sumpah dalam rangka penerimaan anggota polri T.A secara terpadu pada Papua, yang berlangsung di GOR Waringin Kotaraja, Jum’at (13/4/2018) sore.

Penandatangan Pakta Integritas dan pengambilan sumpah disaksikan langsung oleh Ketua DPRP Provinsi Papua, Ketua MRP, Irwasda Polda Papua, Para Kepala Instansi atau lembaga, Pejabat Utama Polda Papua, Panitia dan Pengawas Internal dan eksternal, para Orang Tua/Wali serta calon anggota Polri serta para calon peserta anggota Polri.

Kapolda Papua Irjen Pol Drs. Boy Rafli Amar dalam sambutannya yang dibacakan Waka Polda Papua Brigjen Pol Drs. Yacobus Marjuki mengatakan, penandatangan  pakta Integritas dan pengambilan sumpah pada penerimaan polri ini sebagai bentuk upaya Polda Papua untuk penerimaan polri setiap tahunnya.

Dalam  rekrutmen anggota polri di Papua, Wakapolda berharap semakin lebih baik dari pelaksanaan tahun-tahun sebelumnya. “Memang dari tahun ke tahun bahwa  dalam merekrut polri selalu timbul permasalahannya, namun  diharapkan agar tahun ini dan ke depannya akan semakin baik,” katanya.

Wakapolda menegaskan, evaluasi dan perbaikan terhadap proses rekruitment anggota Polri ini merupakan upaya untuk memperoleh kepercayaan dari masyarakat dan upaya untuk meningkatkan kualitas sumber daya manusia Polri yang modern dan humanis, serta senantiasa merupakan mainset dan kulturset yang sesuai dengan harapan masyarakat.

Ia  berharap proses rekrutmen anggota Polri selalu mengedepankan profesionalisme, dimana proses yang semakin baik akan melahirkan personel Polri yang kompeten dibidang tugasnya.

Oleh karena itu, Polri telah melakukan perubahan yang bersifat substansial dan kultur yang mewujudkan dalam akselerasi transformasi di tubuh Polri, utamanya pada proses penerimaan anggota Polri dengan memacu pada prinsip dasar penerimaan yaitu BETAH, BOTAK dan anti K3N.

“Betah berarti Bersih, Transparan, Akuntabel dan Humanis, Botak berarti dari Bersih, Objektif, Transparan dan Akuntabel dan kualitas baik. Sedangkan K3N berarti Anti Korupsi, Kolusi, Konspirasi dan Nepotisme,” jelas Wakapolda.

Lebih lanjut disampaikan Wakaplda bahwa, tjuan dari dilaksanakannya penandatanganan Pakta Integritas ini sebagai bentuk komitmen bersama dalam menemukan keterbukaan dan kejujuran untuk bersama mewujudkan sistem penyelenggaraan dan penerimaan anggota Polri yang berkualitas efektif dan akuntabel serta mewujudkan pribadi bertanggung jawab dan bermartabat.

“Penandatanganan dokumen ini tentunya tidak dengan serta merta dapat merubah institusi menjadi lebih bersih dan berwibawa jika komponen yang merugikan tidak memiliki komitmen dan integritas,” katanya.

Wakapolda berharap pihaknya  memerlukan dukungan dari semua komponen membantu Polri dalam rangka menyempurnakan proses penerimaan ini.

Sebab  kata dia, keberpihakan terhadap putra-putri Papua sudah diakomodir oleh pimpinan Polri dengan memberikan beberapa pengecualian seperti persentase kelulusannya yaitu 70 % banding 30 %,

Sementara tinggi badan calon brigadir dan tamtama 163 cm bagi pria dan 158 cm bagi wanita. Demikian juga halnya dengan anak-anak kita yang memiliki kelebihan tertentu yang dibutuhkan institusi Polri juga diakomodir melalui Talent Scounting sebagai apresiasi dan penghargaan Polri terhadap prestasi yang dimiliki putra-putri kita.

“Jadi apa yang sudah ditetapkan ini marilah kita jalankan secara objektif dengan mengesampingkan kepentingan pribadi yang nantinya akan merusak mental generasi kita, marilah kita berikan motivasi kepada anak-anak kita, keluarga kita untuk bersaing secara obyetif supaya kita juga mendapatkan bibit-bibit terbaik dari tanah Papua,” pungkasnya. [loy]