Yonas Kenelak Cabut Tuntutannya Kepada Dorman Wandikbo

1349
Suasana mediasi antara presiden GIDI Dorman Wandikbo dan Wakil Bupati Mamberamo di Polda Papua oleh Kapolda Papua, Senin (7/1/2019)

JAYAPURA, PapuaSatu.com – Wakil Bupati Mamberamo Tengah, Yonas Kenelak akhirnya mencabut tuntutannya kepada Presiden GIDI, Dorman Wandikbo, Senin (7/1/2018).

Perseteruan antara kedua belah pihak berujung damai setelah dimediasi oleh Kapolda Papua, Irjen. Pol. Drs. Martuani Sormin,M.Si  terhadap kedua belah pihak, agar masalah ini tidak sampai dijalur hukum dan hanya diselesaikan secara kekeluargaan.

Seusai pertemuan, Kapolda membeberkan bahwa dirinya selalu memprioritaskan agar penyelesaian kasus harus secara baik-baik terlebih mengenai pencemaran nama baik.

“Kami sudah menangani permasalahan pendeta Dorman dan Pak Yonas secara baik sesuai dengan kearifan lokal di Papua untuk saling bersaudara dan memaafkan,” ujar Kapolda.

Dari hasil pertemuan, pihak Yonas selaku pelapor langsung mencabut laporannya atas kasus pencemaran nama baik dengan Pdt. Dorman Wandikbo selaku terlaor, di Polda Papua.

“Dalam pertemuan, kedua belah pihak sudah saling memaafkan dan sepakat akan mengakhiri dengan damai serta mencabut laporan,” ucap Kapolda.

Kapolda juga memberi imbauan kepada masyarakat untuk jangan mudah percaya akan adanya berita hoax dan isu yang lain.

“Polda Papua selalu berada di tengah-tengah dalam mengambil keputusan yang berkeadilan sehingga masalah ini dapat di selesaikan secara kekeluargaan,” imbaunya.

Selain itu, Yonas mengatakan tidak ingin ada dampak buruk yang disebabkan bila masalah ini tidak segera diselesaikan.

Ia menegaskan, bahwa usai pertemuan tertutup yang difasilitasi Kapolda, pihaknya langsung mencabut laporan yang telah dilayangkan kepada pendeta Dorman atas dasar pencemaran nama baik di media sosial Facebook beberapa waktu lalu.

“Ya saya sudah mencabut laporan saya dan kita berdamai,” tegas Yonas.

Pendeta Dorman Wandikbo pun menyampaikan terima kasih kepada semua pihak yang telah membantu dalam proses perdamaian tersebut.

“Terima kasih kepada Kapolda Papua yang telah memediasi kami, untuk umat kami juga yang telah mendoakan juga mendukung kami, karena masalah ini bukan masalah GIDI saja, melainkan masalah semua umat Nasrani di atas tanah Papua,” katanya.

Selain berterima kasih, pendeta Dorman juga menyampaikan permohonan maafnya.

“Banyak pihak yang ikut terseret bahkan menjadi korban  dalam masalah ini, sehingga saya berkewajiban meminta maaf kepada mereka,” ucap Pendeta Dorman.

“Kapolda bisa melihat banyak yang menjadi  korban atas masalah ini seperti ketua klasis GKI Sentani Jayapura yang dicopot dari jabatanya hingga pendeta GIDI yang juga di beri tindakan disipilin,” tambahnya.[yat]