JOSUA Bakal Jadikan Wilayah Saireri Menjadi Kawasan Industri

705

BIAK, PapuaSatu.com –  Papua tidak hanya menjadi penyedia bahan baku bagi daerah lain, tetapi Papua harus menjadi daerah industri di kawasan Timur Indonesia.

Hal itu disampaikan langsung pasangan calon Gubernur dan Wakil Gubernur John Wempi Wetipo SH.MH dan Dr. Habel Melkias Suwae dalam kegiatan Kampanye terbatas di Kabupaten Biak yang dipusatkan di gedung Tongkonan Ikatan Keluarga Toraja (IKT) Samofa Biak Numfor, Senin (26/3/2018).

Sebelum kampanye terbatas dilaksanakan,  paslon berjulukan pasangan JOSUA dengan slogan “Papua Cerdas” ini melakukan blusukan ke Pasar Ikan Biak, Pasar Faidoma Darfuar, Pasar mama-mama Biak, Kabupaten Biak Papua.

Pasangan tersebut lebih banyak menerima aspirasi dan masukan dari masyarakat dan para pedagang maupun nelayan di pasar ikan.

“Tempat ini jangan hanya dijadikan sebagai tempat bahan baku,  tapi harus dijadikan sebagai tempat perindustrian pengalengan ikan,” kata calon Wakil Gubernur Papua, Habel Melkias ketika betatap muka langsung kepada para nelayan.

HMS yang merupakan mantan bupati Jayapura dua periode ini menegaskan, Kabupaten Biak yang merupakan Wilayah Saireri bakal menjadi daerah tersebut menjadi tempat industry karena daerah ini merupakan daerah yang memiliki potensi perikanan, yang cukup besar,” kata calon Wakil Gubernur Papua, Habel Melkias ketika betatap muka langsung kepada para nelayan.

HMS nama sapaannya itu sempat mempertanyakan adanya perusahaan pengalengan ikan di Biak ditutup. Bahkan ia mempertanyakan aturan mana tidak perbolehkan membangun pabrik-pabrik besar seperti layaknya kota besar lainnya di indonesia.

“Apakah kita hanya sebagai penyedia bahan baku saja dan tidak boleh dibawa keluar dari papua? di Papua harus ada pabrik-pabrik yang mengelola semua sumber daya alam untuk kepentingan semua ornag dan peningkatan kesejahteraan masyarakat,” tegas mantan Bupati Jayapura dua periode ini.

HMS mengatakan kondisi rill ditengah masyarakat hendaknya dilihat dan diakomodir sesuai dengan permintaan dan harapan mereka.

Menurutnya, sejak tahun 1996 silam Pasar ikan di bangun sudah dibangun bahkan sudah mengakomodir banyaknya kepentingan para nelayan dan pedagang lokal ditempat ini.

“Perhatian pemerintah setempat memang masih berjalan tetapi tempat ini perlu adnaya perubahan sehingga semua nelayan dan pedagang lokal mendapat tempat yang sama dengan rekan -rekan mereka yang lain,” tukasnya.

Charles Daundi salah satu pedagang ikan mengatakan, pasar ikan dua tingkat yang dibangun oleh Pemerintah Daerah belum begitu maksimal mengakomodir semua kepentingan nelayan dan pedagang lokal di sini. “ada ratusan pedagang dan nelayan yang tidak mendapat tempat yang layak untuk menjual hasil tangkap mereka,” ujar Charles.

Untuk itu, Charles  berharap keapda pasangan JOSUA agar ada perubahan yang terjadi di daerah Biak tersebut, sehingga kepentingan ratusan pedagang dan nelayan lokal ini dapat terakomodir, dan bisa menikmati kesejahteraan layaknya seperti di daerah lain.

“Siapapun dia,  kalau tempat jual yang tidak layak pasti sangat mengganggu pendapatan kita.  Oleh sebab itu kita sangat berharap kepada bapak berdua (JWW-HMS) yang dengan tulus datang melihat serta mengunjungi kami di pasar ikan ini untuk melakukan satu perubahan,” pungkasnya. [abe/loy]