Pembangunan Sektor Ekonomi Akan Terbagi dalam Lima Klaster

737

Pasangan calon gubernur dan wakil gubernur Papua Jhon Wempi Wetipo-Habel Melkias Suwae (Josua) saat mendeklarasikan diri maju dalam Pilkada Papua 2018 di Kota Wamena, Jayawijaya, beberapa waktu lalu. Foto : Dokumentasi Tim Josua

MERAUKE, PapuaSatu.com –  Calon wakil gubernur Papua No Urut 2  Habel Melkias Suwae (HMS) menegaskan bahwa dirinya bersama Jhon Wempi Wetipo (JWW) yang maju dalam Pilkada Papua 2018 akan memperkuat pembangunan di sektor ekonomi yang terbagi dalam lima klaster.

Lima claster pembangunan tersebut adalah Animha, La Pago, Mee Pago, Sareri dan Tabi, setiap klaster ini memiliki potensi sumber daya alam yang berbeda-beda.

“Papua inikan tanah yang luas dengan kekayaan alam yang melimpah dan beragam, berdasarkan kondisi geografis,” ujar HMS di Merauke, Senin (12/03/2018).

Menurut HMS, pemberdayaan ekonomi rakyat sudah menjadi komitmen nasional, namun untuk Papua 5 wilayah adat sudah memiliki komoditi pertanian, seperti wilayah Anim Ha paling dikenal dengan pertanian sawah dan perkebunan karet.

Untuk wilayah La Pago dan Me Pago menurutnya cocok dengan tanaman keras seperti komoditinya kopi, sementara untuk wilayah Sareri cocok dengan kelapa dan pinang sedangkan wilayah Tabi cocok dengan tanaman keras seperi Kakao dan jenis lainnya.

HMS juga menegaskan masyarakat Papua tidak boleh hanya menunggu pemberian pemerintah, tetapi masyarakat harus dibuat menjadi pelaku untuk memperoleh pendapatan yang pasti.

“Ada 5 kemandirian yang harus diberikan kepada rakyat, tidak tergantung pada dana Otsus, karena Otsus juga terbatas. Tetapi rakyat harus berbuat dan berprilaku untuk kepentingan dirinya dan keluarganya. Jadi tidak ada ketergantungan dengan dana Otsus,” katanya

Diungkapkannya ini adalah suatu kebijakan yang tidak harus terus dilakukan tetapi bagaimana caranya agar masyarakat bisa mandiri. “Ibarat kata ketika orang minta ikan berikanlah kail. Jadi tidak ketergantungan pemberian tetapi dia bisa mencari dengan jumlah yang lebih besar” tukas HMS.

Lebih lanjut dikatakannya, selama ini rakyat Papua hanya menunggu kebijakan pemerintah saja, contoh beras raskin (sejahtera) dimana dengan adanya kebijakan pemerintah sekarang orang Papua sudah beralih konsumsi ubi dan sagu menjadi konsumsi nasi.

“Ketika beras tidak ada ribut, kalau kepala kampung tidak beri beras lalu lapor di polisi. Inikan jadi masalah, maka itu masyarakat harus bisa menghasilkan sesuatu yang bisa memenuhi kebutuhan keluarga,” tandasnya .

Sementara itu Geranus Mahuze warga Merauke kepada wartawan menuturkan masyarakat Papua Selatan sudah lebih cerdas dalam memilih pemimpinnya.

Geranus Mahuze warga Merauke. Foto : Tim Josua

“mereka tidak mau hanya diiming-imingi janji-janji, tetapi mereka akan melihat kemauan calon untuk membangun. Selama ini wilayah Merauke  tidak mendapat perhatian, kami  seperti diabaiakan, yang ada pembangunan di wilayah selatan ini hanya jalan trans Papua itu juga dibangun oleh pemerintah pusat” ungkapnya Mahusze.

Menurutnya JWW dan HMS memiliki Visi dan Misi yang tepat karena keduanya telah terbukti saat memimpin Kabupaten Jayawijaya dan Kabupaten Jayapura selama dua periode. Ditambahkannya, hal tersebut berhasil keduanya buktikan dengan pembangunan yang sangat pesat di kedua kabupaten tersebut.

“jadi kami masyarakat di wilayah selatan Papua ini masih memilih untuk pasangan JWW-HMS karena hasil kerja mereka lebih nyata,” ujar Geranus yang juga pengurus LMA Merauke itu. (tim Josua/abe)