Festival Cross Border wujud Harmonisasi Budaya antara RI – PNG

1038
Walikota jayapura Benhur Tomi Mano saat membuka Festifal Crossborder di wilayah perbatasan RI - PNG di dampingi sejumlah pejabat daerah dan kementrian pariwisata. Foto : Moza/PapuaSatu.com
Walikota jayapura Benhur Tomi Mano saat membuka Festifal Crossborder di wilayah perbatasan RI - PNG di dampingi sejumlah pejabat daerah dan kementrian pariwisata. Foto : Moza/PapuaSatu.com

JAYAPURA, PapuaSatu.com – Pelaksanaan Festival Cross Border menjadi satu kesatuan dan menjadi wujud harmonisasi budaya antara Negara Republik Indonesia dan Papua New Guinea.

Hal disampaikan langsung Walikota Jayapura Benhur Tomi Mano  alam acara pembukaan Festival Cross Borde di wilayah perbatasan RI-PNG Skouw, Selasa (07/08/2018).

Walikota dua periode ini berharap berharap kerjasama antara dua negara Republik Indonesia – Papua New Guinea di segala bidang terus terjaga dengan baik.

“Kegiatan Festival Cross Boreder ini merupakan kegiatan yang luar biasa, yang diinisiasi oleh Kementrian Pariwisata dan pemerintah Kota Jayapura. Festival ini juga sebagai bentuk hamonisasi antar dua negara Indonesia Papua New Ginea (PNG),” kata Walikota.

Sejumlah turis mancanegara yang yang datang berkunjung ke Lokasi Featival Crossborder
Caption : Sejumlah turis mancanegara yang yang datang berkunjung ke Lokasi Featival Crossborder. Foto : Moza/PapuaSatu.com

Walikota menuturkan, dua Negara yang memiliki kesamaan baik itu keriting rambut, hitam kulit. Namun ia berharap  kepada warga waromo, vanimo agar tatanan istiadat dan hubungan internasional harus dijaga dan di pupuk bersama. “Kita hanya dibatasi oleh batas Negara namun kita semua sama,” ujarnya.

Iapun membèrikan apresiasi kepada aparat keamanan yang bertugas di wilayah perbatasan yang telah menjaga wilayah perbatasan dengan baik, sehingga tercipta suasana yang aman dan nyaman bagi semua orang yang datang ke perbatasan, dan ke depan daerah perbatasan akan ditata dengan baik.

“Saya menyampaikan terimakasih bagi pihak keamanan di perbatasan yang menjaga daerah dengan baik. Jangan sejengkalipun dicaplok oleh negara Papua New Guina. Ke depan kita akan ciptakan daerah ini sebagai daerah yang damai untuk semua orang yang datang dan menikmati wilayah perbatasan yang sangat indah ini,” harapnya.

Oleh karenanya, lanjut Walikota, atas nama masyarakat  Kota Jayapura dan masyarakat yang mendiami daerah perbatasan menyampaikan terima kasih dan penghargaan yang tinggi  kepada Presiden Republik Indonesia Joko Widodo yang telah merubah wajak perbatasan Skouw menjadi lebih baik dengan ketersediaan sejumlah fasilitas sehingga tidak kalah bagusnya dengan wilayah perbatasan di daerah lain di Indonesia.

“dulunya perbatasan ini sangat kungu tapi dengan kepemimpinan Presiden Joko Widodo wilayah perbatasan ini dapat di tata dan kini menjadi kebanggan maayarakat papua dan Indonesia,” kata Walikota.

Diakui, dulunya wilayah perbatasan sangat dinilai sangat rawan namun saat ini daerah perbatasan menjadi daerah destinasi wisata yang sangat luar biasa, aman dan damai sehingga kunjungan wisatawan lokal, regional bahkan manca negara  yang berkunjung setiap hari di wilayah perbatasan serta berdampak pada kehidupan masyarakat terdekat diwilayah perbatasan dan tak kala dengan Perbatasan Indonesia – Malaysia Entikong di Kalimantan Barat.

“Sekarang wajah perbatasan telah di ubah sama dengan Entikong. ini juga merupakan salah satu devisa nasional yang sangat luar bisa dan bisa menciptakan daya saing daerah dan nasional serta bisa meningkatkan sejahteraan masyarakat di daerah perbatasan in serta masyarakat skouw sae, skouw mabo serta moso yang berbatasan langsung dengan negara tetangga,” tuturnya.

festival yang akan berlangsung selama 3 hari ini akan menyajikan perpadua  budaya dan seni antara Negara RI – PNG antara lain penampilan group Marapu  Band, Dave Solution, Mixmate Band (PNG), Vanimo Natives (PNG), Traditional, Dancer, Gamea, Bazaar and Many More. serta pamerean budaya kerajinan dan sokholder lainnya yang mengisi 30 stan yang ada di lokasi Featival. [moza]