JAYAPURA, PapuaSatu.com – Forum Peduli Pembangunan dan Demokrasi Provinsi Papua sarankan managemen Persipura agar membangun museum taman keluarga Persipura di pusat Kota Jayapura, Taman Imbi, jelang pelaksanaan PON XX Tahun 2020.
Ketua FPPD Papua, Panji Agung Mangkunegoro mengatakan, jika management Persipura membangun museum keluarga di taman imbi, maka Icon Pemerintah Kota Jayapura sehingga ke depan dapat mengingatkan kembali tahun 70 – an siapa saja skuad.
Bahkan hal ini dapat menarik para turis lokal dan mancanegara untuk singgah apalagi di taman imbi ini saya lihat sudah tidak terurus.
“Kami berharap icon persipura ini dapat jadi tanggung jawab Pak Lukas Enembe dan Pak BTM kalau bisa museum ini dapat dibangun karena saya liat warung makan sudah tak terurus, dan untuk anak cucu kita sangat bermanfaat ketika dibangun museum dimana anak cucu kita dapat mengingat skuad dan icon persipura ini melalui museum Persipura,” kata Panji Mangkunegoro di Jayapura, Selasa (11/9/2018).
Panji Mangkunegoro yang juga ketua RELNUS Papua ini mendukung Gubernur dan Walikota Jayapura dalam pembangunan dalam mempersiakan pelaksanaan PON 2020 yang harus disukseskan bersama dan menjadi kebanggaan masyarakat Papua.
Sekretaris FPPD Papua, Oktav Gombo menilai bahwa tim Persipura Jayapura adalah kebanggaan rakyat Papua dan suda saatnya di bangun meseum keluarga persipura karena akan membangkitkan semagat club – club sepak bola lain yang ada di tanah Papua untuk bersaing di kanca sepak bola Indonesia.
“Ini akan berdampak positif dan juga memotivasi generasi muda Papua untuk mengembangkan karirnya di dunia sepak bola, maka saya meminta tidak hanya warga Kota Jayapura yang mendukung tapi harus di dukung semua rakyat Papua,” kata Oktav.
Hal senada disampaikan anggota FPPD Papua, Max Rumansara, SE bahwa sampai saat ini tim Persipura Jayapura belum memiliki musem sejarah padahal Persipura adalah Tuhan kedua bagi masyarakat Papua yang mengangkat harkat dan martabat orang Papua di kanca sepak bola Nasional maupun Internadional.
“Kenapa kita memperjuagkan ide ini karena kita kembali melihat sejarah tim Persipura sejak tahun 1963 sampai pada saat ini sehingga perintah Propinsi, Kabupaten/Kota dan DPRP harus mendorong ide ini,” kata Max
“Kapan lagi kita mau berbuat sesuatu untuk menjadi nyata yang akan membangkitkan semagat anak-anak Papua dalam dunia sepak bola, apakah mereka cuma mendengar certa idola mereka tanpa bukti?,” tambahnya. [piet/loy]