JAYAPURA, PapuaSatu.com – Komisi Pemberantasan Korupsi Republik Indonesia terus mengawasi dan pastikan pemberlakukan Tunjangan Penghasilan Pegawai (TTP) bagi ASN di Provinsi Papua.
Koordinator Supervisi Pencegahan KPK Wilayah Papua, Maruli Tua mengatakan dengan diterapkan TPP bagi ASN, maka pimpinan OPD mempunyai tanggung jawab untuk membina staf agar tidak malas melaksanakan tugas pokok melayani masyarakat.
“Jadi, tunjangan penghasilan pegawai bukan hak ASN, tetapi menjadi tanggung jawab kita untuk membuktikan bahwa kita layak menerima TPP,” kata Maruli di hadapan ribuan ASN Papua saat apel gabungan di halaman kantor Gubernur Papua, Dok II, Kota Jayapura, Senin (3/9/2018).
Dikatakan, saat ini KPK sedang menyoroti tingkat kinerja dan kehadiran ASN di kabupaten/kota sebagai referensi dan tolak ukur dalam penerapan TPP.
“Masyarakat juga pasti mengawasi kinerja dari pemerintah. Jangan sampai dengan penerapan TPP menjadi penilaian buruk masyarakat kepada ASN Papua,” ujar Maruli.
KPK juga menyoroti tingkat kehadiran Aparatur Sipil Negara (ASN) di jajaran Pemerintah Provinsi Papua karena dari data absensi Organisasi Perangkat Daerah (OPD) kehadiran ASN masih dibawah 70 persen.
“Kami mencatat dari data absensi, sebanyak 34 OPD tingkat kehadiran ASN masih dibawa 70 persen,” kata Maruli.
Menurut Maruli, banyak ASN tidak masuk kantor apalagi saat kepala daerahnya tidak berada di tempat. “Selama kami berkunjung ke kabupaten/kota se – Provinsi Papua itu ada ASN yang masuk kantor jam 08.00 Wit, tapi kerjanya tidak jelas, nanti pulang jam 16.00 WIT absen lagi, dan kami menyaksikan itu ketika datang ke kantor pemerintahan di daerah,” jelasnya.
KPK berharap kesungguhan semua kepala daerah untuk membangun tata kelola pemerintahan yang baik dan bersih, karena tujuannya untuk bagaimana masyarakat merasakan pembangunan dan mendapat kesejahteraan.
“Kami pastikan bahwa kita semua ada dalam satu barisan, karena kita punya lima tugas penting, pertama koordinasi, supervisi, monitoring, pencegahan dan penindahkan. Jadi, kalau salah, kita akan hajar, kalau masih bandel, kita tidak akan segan-segan menghajar siapapun,” katanya.[piet]